Menuju konten utama

Transaksi Mata Uang Lokal Naik, Tembus 887,43 Juta Dolar AS

Menurut Destry Damayanti, peningkatan ini terjadi setelah transaksi LCT dari negara tersebut sempat meredup, imbas pelemahan ekonomi Cina.

Transaksi Mata Uang Lokal Naik, Tembus 887,43 Juta Dolar AS
Petugas menyusun uang pecahan rupiah di Jakarta, Rabu (31/1/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.

tirto.id - Berdasar data Bank Indonesia (BI), nilai transaksi menggunakan mata uang lokal (Local Currency Transaction/LCT) dalam perdagangan antara Indonesia dengan Cina pada Juni 2024 mencapai 887,43 juta dolar AS, atau naik 80,6 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti, mengungkapkan peningkatan ini terjadi setelah transaksi LCT dari negara tersebut sempat meredup, imbas pelemahan ekonomi Cina.

“Cina yang beberapa saat kemarin itu agak meredup karena memang ekonominya mereka yang masih belum stabil. Nah, per bulan dua bulan terakhir itu terus mengalami peningkatan, sehingga transaksi LCS (Local Currency Settlement) pada bulan Juni 2024 itu tercatat sebesar 887,43 juta US dolar,” katanya dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Juli 2024, Rabu (17/7/2024).

Sementara secara akumulatif sejak Januari-Juni 2024, transaksi menggunakan mata uang lokal di Cina mencapai 4,7 miliar dolar AS, atau melonjak 45,7 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya yang baru sebesar 3,22 miliar dolar AS. Meski transaksi mengalami kenaikan, jumlah pelaku usaha tercatat tidak banyak berubah, masih sekitar 4.379 pelaku.

“Dan yang menarik di sini yang tadi saya sampaikan, bahwa Tiongkok ini cepat sekali pertumbuhannya, untuk bulan Juni mereka transaksinya mencapai 42,9 persen dari total transaksi LCS kita,” ujar Destry.

Berkaca dari pertumbuhan LCS di Cina, pendalaman pasar keuangan yang dilakukan Indonesia di negara-negara lain untuk mengurangi dominasi dolar AS sudah mulai membuahkan hasil. Maka itu, Destry juga percaya, strategi LCT juga dapat meningkatkan perdagangan dan investasi Indonesia.

“Dan juga dalam rangka pendalaman pasar keuangan kita, ini nampaknya mulai membutuhkan hasil yang positif melalui strategi LCT untuk perdagangan dan investasi kita,” imbuhnya.

Baca juga artikel terkait LATEST NEWS atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Flash news
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Irfan Teguh Pribadi