tirto.id - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) telah menyandera pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Philip Mark Marthens, selama delapan hari.
Ketika ditanya bagaimana jika Philips mengalami gangguan kesehatan, Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom menyatakan pihaknya memiliki perawat.
"TPNPB punya perawat," kata dia ketika dihubungi Tirto, Rabu, 15 Februari 2023. Lantas bagaimana dengan obat-obatan yang dibutuhkan? Sebby mengklaim "TPNPB punya perawat, berarti bisa menyuplai obat."
Pesawat Susi Air dengan nomor penerbangan SI 9368 dibakar oleh TPNPB pimpinan Egianus Kogoya di Landasan Terbang Paro, Distrik Paro, pada Selasa, 7 Februari 2023, pagi.
Pilot Susi Air dengan nomor registrasi PK BVY dengan rute Timika-Paro itu pun disandera. Philips berangkat dari Bandara Mozes Kilangin, Kabupaten Mimika, membawa lima penumpang, yakni Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan Wetina W.
Pesawat tersebut seharusnya kembali menuju Bandara Mozes Kilangin pada pukul 07.45. Hingga pukul 09.15, pesawat itu tak kembali. Informasi awal yang beredar, 15 pekerja proyek puskesmas di Kabupaten Nduga, 5 penumpang, dan Philips disandera.
Satgas Damai Cartenz pun dikerahkan untuk mencari mereka. Hasilnya, pada 8 Februari 2023, aparat gabungan dari TNI-Polri mengevakuasi 20 orang tersebut menggunakan helikopter.
Lantas berdasar data Polri, periode 2017-2023 ini, ada 65 kasus yang dilakukan TPNPB pimpinan Egianus Kogoya.
"Kejahatan yang dilakukan tersebut diketahui terdiri dari 31 aksi penembakan, 16 aksi kontak tembak, 8 aksi penyerangan, 3 aksi pembantaian dan 2 aksi pembakaran,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady, Selasa.
Kelompok itu juga melakukan 1 aksi pembunuhan, 1 aksi pemerkosaan, 1 aksi penganiayaan, 1 aksi pengancaman, dan 1 aksi penyanderaan pilot.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Fahreza Rizky