tirto.id - Toyota memutuskan untuk menutup pabriknya di Cina, sebagai respons atas penyebaran virus Corona yang sejauh ini telah menyebabkan 130 korban jiwa meninggal dunia. Keputusan itu diambil dengan mempertimbangkan petunjuk dari pemerintah daerah di Cina.
"Kami akan memantau situasi dan mengambil keputusan selanjutnya untuk operasional setelah 10 Februari," ujar Maki Niimi, juru bicara Toyota, seperti dilansir dari Bloomberg.
Perusahaan otomotif Jepang itu memiliki sejumlah pabrik yang beroperasi di daerah-daerah utara dan selatan Cina seperti Tianjin dan Guangdong.
Pihak Toyota mengatakan penutupan setelah liburan Tahun Baru Imlek sejalan dengan penguncian transportasi di beberapa tempat, serta upaya untuk melakukan pengecekan atas pasokan suku cadangnya.
Sebelumnya, sejumlah perusahaan multinasional memutuskan untuk menyetop sementara perjalanan bisnisnya ke Cina. Dari Facebook, Honda, Nissan, LG Electronics hingga Standard Chartered, membatasi pegawainya untuk melakukan perjalanan bisnis ke China, menyusul virus corona di Wuhan.
Dilansir Reuters, Selasa, Honda Motor Co dari Jepang merekomendasikan karyawan agar tidak bertolak ke Cina. Sedangkan Nissan akan mengevakuasi pegawainya yang ditempatkan di Wuhan menggunakan penerbangan yang disewa pemerintah.
Facebook menjadi perusahaan global asal Amerika Serikat pertama yang mengumumkan penangguhan perjalanan, setelah dikeluarkannya peringatan oleh pemerintah AS.
Raksasa media sosial itu meminta karyawan untuk membatalkan segala jenis perjalanan ke Cina. Jika ada pegawai yang sedang ada di Cina, Facebook meminta mereka untuk bekerja dari rumah atau hotel saja.
"Karena sangat berhati-hati, kami telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi kesehatan dan keselamatan karyawan kami," kata juru bicara Facebook kepada Reuters.
Perusahaan elektronik Korea Selatan, LG, melarang perjalanan ke Cina dan menyarankan karyawan yang ada di Cina untuk mempercepat pekerjaannya, kata juru bicara perusahaan itu.
Perusahaan penerbangan Korea Selatan, Air Seoul akan menghentikan semua penerbangan ke Cina. Perusahaan Taiwan, China Airlines akan menjadwal ulang penerbangan ke Negara Tirai Bambu itu hingga 10 Februari.
Mereka juga membatalkan lima penerbangan dan mengatur ulang jadwal penerbangan lainnya.
Lufthansa Air dari Jerman mengatakan bahwa pemesanan tiket penerbangan ke Cina minim, setelah pengumuman virus corona. Cathay Pacific Airways akan mengubah jadwal penerbangan dan menghindari transit di Cina.
Penulis: Nurul Qomariyah Pramisti
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti