tirto.id - Jadwal salah satu kejuaraan balap sepeda paling bergengsi di dunia, Tour de France, resmi ditunda karena pandemi virus Corona (COVID-19). Kejuaraan yang dijadwalkan berlangsung selama 23 hari itu sedianya akan dimulai pada 27 Juni mendatang, bertolak dari kota Nice, Perancis.
Namun penyelenggara harus melakukan penjadwalan ulang, menyusul keputusan pemerintah Perancis melalui Presiden Emmanuel Macron yang melarang kegiatan kerumunan publik sampai pertengahan bulan Juli, demi memutus penyebaran COVID-19 di negara tersebut.
Tour de France memang berpotensi memicu munculnya penonton langsung dalam jumlah yang masif, serta dukungan yang cukup besar dari pihak kepolisian di sepanjang rute yang dilewati. Namun demikian penyelenggara berharap agar kejuaraan tetap dapat digelar setidaknya pada akhir tahun.
“Karena Tour de France tidak mungkin digelar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, maka kami harus berdiskusi dengan Federasi Balap Sepeda Internasional (UCI) untuk mencari tanggal yang baru,” ungkap penyelenggara kejuaraan, seperti dilaporkan Reuters, Selasa (14/4/2020).
Keputusan ini sekaligus menorehkan catatan tersendiri bagi ajang Tour de France. Sejak pertama kali digelar pada 1 Juli 1903, kejuaraan ini hanya pernah mengalami penundaan dan pembatalan pada periode Perang Dunia I (1914-1918) dan Perang Dunia II (1939-1945).
Digelar Agustus?
Adapun salah satu tim peserta balap milik tuan rumah memprediksi gelaran Tour de France dapat dilangsungkan pada bulan Agustus. Hal itu mengacu dari batas maksimal larangan berkumpul yang diumumkan Presiden Macron hanya sampai bulan Juli.
“Dari apa yang ia sampaikan kepada kita, sepertinya memungkinkan untuk menggelar Tour de France pada Agustus,” ungkap Marc Madiot direktur tim balap Perancis, Groupama–FDJ.
Salah satu surat kabar Perancis, Le Dauphine Libere, juga menyebutkan bahwa gelaran Tour de France dapat digelar pada kisaran 29 Agustus-20 September. Namun demikian sejauh ini belum ada rilis resmi mengenai jadwal baru kejuaraan yang dikeluarkan pihak penyelenggara maupun Federasi Balap Sepeda Internasional.
Sementara pada pekan ini seorang periset dari Pusat Nasional Penelitian Ilmiah Perancis, Jean-Francois Mignot, mengungkapkan krisis finansial dapat mengancam dunia balap sepeda jika kejuaraan Tour de France dibatalkan. Mengingat kejuaraan ini juga dianggap sebagai pilar ekonomi oleh banyak tim profesional balap sepeda.
“Pembatalan akan membuka pintu bagi kemungkinan kehancuran ekonomi dari sektor balap sepeda,” ujar Mignot, seperti dikutip dari AFP.
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Ibnu Azis