Menuju konten utama

Total Turunkan Target Produksi Blok Mahakam

Total E&P Indonesie (TEPI) mematok target produksi Blok Mahakam selama 2017 yang lebih rendah dibanding realisasi tahun lalu. Alasannya, blok mahakam sudah tua dan penurunan itu alamiah

Total Turunkan Target Produksi Blok Mahakam
Menteri ESDM Ignasius Jonan (kedua kanan) bersama Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar (kanan), Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi (kedua kiri), dan Dirut Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan terkait transisi pengelolaan Blok Mahakam di Jakarta, Selasa (25/10). Pemerintah menunjuk PT Pertamina (Persero) untuk mengambil alih pengelolaan Blok Mahakam yang merupakan lapangan gas terbesar di Indonesia dari dua kontraktor asing yaitu PT Total E&P Indonesia dan Inpex Corporation. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga.

tirto.id - Pihak Total E&P Indonesie (TEPI) mematok target produksi Blok Mahakam selama 2017 yang lebih rendah dibanding realisasi tahun lalu.

Berdasar data yang diumumkan oleh pimpinan perusahaan operator Blok Mahakam ini, Total hanya menargetkan produksi gas sebanyak 1.430 Juta Kaki Kubik Per-Hari (Million Standard Cubic Feet per Day – MMSCFD) di tahun ini. Sementara realisasi produksi gas (inlet) pada 2016 lalu mencapai rata-rata 1.640 MMSCFD.

Begitu pula untuk produksi minyak mentah di Blok Mahakam yang hanya dipatok di target 53.000 barel per hari di tahun ini. Target ini lebih rendah ketimbang produksi tahun lalu yang mencapai 64.000 barel per hari.

Presiden dan General Manager Total E&P Indonesie, Arividya Noviyanto target produksi itu telah resmi masuk dalam rencana kerja dan anggaran perusahaannya di 2017. "Kami memproduksi minyak dan gas di blok yang sudah mature (tua) sehingga penurunan produksi secara alamiah adalah tantangan yang harus kami kelola," kata Arividya dalam siaran persnya seperti dikutip Antara pada Kamis (5/1/2017).

Penurun target itu, menurut Arividya, disebabkan oleh kondisi harga minyak dunia yang masih rendah. Selain itu, kontrak Total sebagai pengelola Blok Mahakam juga akan segera berakhir.

"Prioritas utama kami di 2017 adalah menahan penurunan produksi dan memastikan proses transfer operator Blok Mahakam ke PT Pertamina (Persero) dapat berlangsung mulus," ujar direktur baru TEPI tersebut.

Saat ini, sebagai operator Blok Mahakam, Total memiliki 50 persen hak partisipasi dan 50 persen lainnya dikuasai Inpex Ltd. Perusahaan ini akan mengakhiri kontraknya pada 31 Desember 2017 mendatang. Perusahaan ini telah mengelola Blok Mahakam selama hampir 50 tahun.

PT Pertamina Hulu Mahakam telah ditunjuk oleh pemerintah sebagai operator baru Blok Mahakam mulai 1 Januari 2018 sampai sampai dengan 31 Desember 2038. Untuk proses transisi, Total telah membentuk unit khusus pada Desember 2015 bernama Transition Mahakam Operatorship (TMO).

Sebelumnya, Pertamina menyatakan masih optimistis mampu mempertahankan produksi Blok Mahakam mengingat seluruh persiapan teknis dan administrasi yang diperlukan untuk proses alih kelola blok migas tersebut sudah berjalan sesuai dengan rencana. "Tahun depan (2017) merupakan tahun yang krusial. Dengan progres yang sudah disiapkan sampai saat ini, kami optimistis kinerja Blok Mahakam dapat dipertahankan," kata Direktur Hulu PT Pertamina (Persero), Syamsu Alam di Jakarta, pada Sabtu (19/1/2017).

Baca juga artikel terkait BLOK MAHAKAM atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom