tirto.id - Presiden Asosiasi Pesepakbola Italia (AIC), Damiano Tomassi, mengakui bahwa Liga Italia Serie A mustahil digelar kembali pada April 2020 karena penyebaran virus Corona (COVID-19). Menurutnya, Serie A bisa dilanjutkan pada bulan Mei atau Juni, itu pun jika situasi membaik.
Seluruh kegiatan sepak bola di Italia dihentikan hingga 3 April 2020 terkait parahnya penyebaran virus Corona. Center for Systems Science and Engieering (CSSE) Johns Hopkins University menyebutkan, hingga Selasa (17/03/2020), terdapat 27.980 kasus positif COVID-19 di Italia dengan 2.158 orang meninggal dunia.
"Hampir jelas mustahil untuk memulai kembali memainkan kompetisi [sepak bola] di awal bulan April. Apabila semuanya berjalan baik, kami bisa menggelar kembali [Serie A] pada Mei atau Juni," kata Tommasi dikutip dari Football Italia.
"Ketika membicarakan sepak bola, orang-orang berpikir kami hanya memikirkan keamanan pemain, nyatanya tidak. Masalah ini bukan hanya terjadi di Italia, tetapi seluruh Eropa, jadi UEFA harus bersikap seperti Uni Eropa," imbuh eks gelandang AS Roma ini.
Sebelum dihentikan, Serie A 2019/2020 memasuki pekan 26 dengan Juventus memimpin klasemen meski hanya unggul 1 poin dari Lazio di peringkat 2.
Dengan sisa 12 laga, skenario yang bisa dilakukan terkait wacana Tommasi adalah memainkan 1 pekan per 2 atau 3 hari di bulan Mei 2020.
Namun, pandangan Tommasi hanya bisa terlaksana apabila UEFA selaku otoritas tertinggi sepak bola Eropa memutuskan untuk menunda Euro 2020 yang rencananya berlangsung pada pertengahan Juni.
FIGC (Federasi Sepak Bola Italia) melalui Presiden Gabriele Gravina sempat mendesak UEFA untuk menunda jadwal Euro 2020 demi kompetisi domestik dan antar klub Eropa. Keputusan masih akan ditentukan pada pertemuan antar wakil-wakil Asosiasi Klub Eropa (ECA) dan perwakilan FIFPro pada Selasa (17/3) ini.
Tommasi sependapat dengan Gravina perihal penangguhan Euro 2020 yang diselenggarakan di 12 negara. Kota Roma sendiri bakal menjadi tuan rumah fase Grup A.
"Saya sungguh ragu mereka akan bisa bermain, terutama karena formula tahun ini memiliki permainan di 12 negara berbeda dengan 24 tim, jadi bermain dengan stadion penuh dalam keadaan seperti itu tampaknya mustahil," ungkap Tommasi.
Menurut surat kabar Correire della Sera, memindahkan jadwal Euro ke bulan November dan Desember 2020 adalah opsi terbaik. Sementara laga final bakal dilangsungkan pada Juni 2021.
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Iswara N Raditya