tirto.id - TNI Angkatan Laut (TNI-AL) mengerahkan 11 kapal untuk mencari keberadaan Sriwijaya Air SJ182/SJY182 Jakarta-Pontianak yang dinyatakan hilang. Kadispenal Laksma Julius Widjojono menjelaskan, berbagai armada yang dikerahkan tersebut akan membantu para petugas SAR di lapangan.
"Unsur KRI yang dikerahkan dari Jajaran Koarmada I dan Lantamal III," kata Julius, Sabtu (9/1/2021).
Beberapa kapal yang dikerahkan: KRI Teluk Gili Manuk, KRI Kurau, KRI Parang, KRI Teluk Cirebon, KRI Tjiptadi, KRI Cucut, KRI Tengiri, 2 Sea Rider Kopaska, serta 2 kapal tunda Galanggung dan Malabar.
"TNI-AL juga menyiapkan Heli Nbell 412 EP HU 4205 onboard KRI Bontang posisi sandar dermaga JICT Jakarta siap dukung Operasi SAR," imbuhnya.
Begitu juga TNI-AU, mereka mengerahkan Helikoter Super Puma NAS-332 Skadron Udara 6, EC-725 Caracal Skadron Udara 8 Lanud Atang Sendjaja Bogor, serta personel SAR dari Korpaskhas.
Selain helikopter, kata Marsekal Pertama TNI Indan Gilang Buldansyah, TNI-AU juga menyiapkan pesawat fix wing Boeing 737 Intai Maritim Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanudin Makassar.
"Dan CN-295 Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta," kata Indan.
Pesawat Sriwijaya Air SJ182/SJY182 dengan nomor registrasi PK-CLC dinyatakan hilang kontak. Rute pesawat tersebut dari Jakarta (CGK) menuju Pontianak (PNK). Pesawat tersebut diketahui hilang kontak pada pukul 14.39.
Berdasarkan data flightradar24.com, pada kecepatan terakhir pesawat tersebut 358 knots dalam ketinggian 250ft. Tepat satu detik sebelumnya, kecepatan pesawat tersebut, 287 knots dengan ketinggian 10.800ft.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Dieqy Hasbi Widhana