tirto.id - Dankolaksops TNI Brigjen Jo Sembiring menjamin TNI tidak melakukan operasi militer dalam upaya menyelamatkan Pilot Susi Air Phillip Mehrtens.
Hal itu menjawab klaim Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka, Sebby Sambom bahwa TNI tengah melakukan operasi militer dalam penyelamatan Philip. Jo menegaskan TNI melakukan pendekatan pintar (smart approach) dalam menyelamatkan Phillip.
"Yang benar adalah kami lakukan selama ini adalah melakukan Smart Approach yaitu Soft Approach dan Hard Approach melalui negosiasi dan penegakan hukum yang dilakukan oleh Tim Gabungan ungkap Jo dalam keterangan, Senin (10/4/2023).
"Sejatinya dan kenyataannya tidak ada operasi militer, yang ada adalah operasi pencarian pencarian dan penyelamatan pilot susi Air mendukung penegakan hukum," tutur Jo.
Sebagai catatan, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan bahwa TNI tidak melakukan operasi militer dalam penyelamatan Philip. Ia beralasan, penggunaan kekerasan berpotensi memicu fitnah kepada TNI dan kekhawatiran Phillip dibunuh KKB.
Jo menegaskan bahwa TNI masih terus melakukan pencarian terhadap Philip. Ia mengakui pencarian tidak sebentar karena mereka mengedepankan keselamatan dan keamanan Philip.
"Semua kegiatan ini memerlukan waktu yang tidak singkat karena kita memprioritaskan keselamatan Pilot sebagai yang utama," tegas Jo.
Jo mengatakan, keamanan Papua tergolong kondusif. Ia menilai hanya sebagian daerah yang kini masih mengalami gangguan keamanan akibat kelompok bersenjata.
"Secara umum perkembangan keamanan Papua relatif kondusif. Hanya di beberapa wilayah yang masih ada gangguan keamanan dari gerombolan kelompok bersenjata, sehingga diperlukan kehadiran aparat keamanan untuk menjaga keselamatan masyarakat dan meyakinkan pembangunan secara nasional di Papua tetap berjalan," kata Jo.
Jo mengajak semua pihak untuk hidup bersama dan mau menjaga keamanan Papua. Ia menilai, upaya menjaga keamanan Papua agar warga bumi Cenderawasih bisa sejahtera, damai dan aman.
Ia pun meminta masyarakat untuk berani melaporkan kegiatan kelompok teroris agar tim gabungan TNI, Polri, BIN, BSSN dan Stakeholder lain bisa menindak kelompok teroris bersenjata.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto