Menuju konten utama

TNI AU Sayangkan Foto F16 Tergelincir Tersebar di Medsos

Foto pesawat tempur F-16 A/B Block 15 OCU yang tergelincir di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, tersebar dan menjadi viral di media sosial. Komandan Pangkalan Utama TNI AU Roesmin Nuoerjadin, Marsekal Pertama TNI Henri Alfiandi menyayangkan beredarnya foto tersebut.

TNI AU Sayangkan Foto F16 Tergelincir Tersebar di Medsos
Pesawat tempur F16 mengudara di kawasan Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, Kamis (29/9). Pangkalan Udara Lanud Roesmin Nurjadin akan mendapatkan tambahan pesawat tempur sejenis pada akhir 2016 untuk memperkuat pertahanan teritorial NKRI. ANTARA FOTO/Rony Muharrman.

tirto.id - Komandan Pangkalan Utama TNI AU Roesmin Nuoerjadin, Marsekal Pertama TNI Henri Alfiandi, menyayangkan sejumlah foto pesawat tempur F-16 A/B Block 15 OCU yang tergelincir di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, tersebar dan menjadi viral di media sosial.

"Terus terang itu menyangkut kewibawaan kami (TNI AU)," kata dia, di Pekanbaru, Rabu (15/3/2017), seperti dikutipd ari Antara.

Dia kecolongan dengan penyebaran sejumlah foto yang menunjukkan kondisi pesawat tempur buatan Negeri Paman Sam itu pasca tergelincir dan terbalik di landasan pacu Pangkalan Udara Utama TNI AU Roesmin Noerjadin itu.

Foto F-16 Block 15 OCU dari Skuadron Udara 16 TNI AU yang beredar kemarin petang (14/3/2017), menunjukkan posisi pesawat tempur yang terjungkir, dengan sayap tegak hampir tegak lurus terhadap rumput kelebihan landas pacu dan bagian perut menghadap ke udara. Secara mudah, pesawat tempur itu seperti terlentang.

Sebagian foto juga menunjukkan keberadaan personel-personel TNI AU yang berlarian dan berjuang menyelamatkan pesawat tempur itu sebagaimana juga kedua pilotnya. Tidak ada seorangpun sipil di foto-foto itu.

Oleh Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI Jemmy Tri Sonjaya, kemudian, dikatakan dugaan sementara penyebab kecelakaan penerbangan itu adalah kegagalan fungsi rem pesawat tempur.

Adapun kedua pilot, yaitu Mayor Penerbang Andri Setiawan (kepala Seksi Operasi Skuadron Udara 3 TNI AU) dan Letnan Satu Penerbang Marco Anderson (penerbang siswa transisi) selamat dari kecelakaan pukul 16.55 WIB itu.

Saat ini, F-16 A/B Block 15 OCU nomor registrasi TS-1603 itu sudah ditarik ke hanggar perawatan Skuadron Udara 16 TNI AU dari ujung landas pacu 36 Pangkalan Udara Utama TNI AU Roermin Noerjadin itu.

Alfian menjelaskan, pesawat tempur nahas itu juga milik masyarakat. Untuk itu, ia meminta agar jangan sampai ada foto itu terus menyebar atau bahkan diedit sedemikian rupa atau dijadikan meme.

"Ini pesawat milik Anda, milik kita semua. Negara lain juga memonitor. Mari kita jaga sama-sama," tuturnya.

Di pangkalan udara TNI AU yang langsung berhadapan dengan Singapura itu, juga terdapat Skuadron 16 TNI AU dengan material pesawat tempur F-16 Block 52ID, hasil retrofit F-16 Block 25 bekas pakai Angkatan Udara Garda Nasional Amerika Serikat, dan F-16 A/B Block 15 (dari Proyek Peace Bima Sena I).

Adapun Skuadron Udara 3 TNI AU yang lebih dulu ada, semula bermaterikan cuma F-16 A/B Block 15, dan kini "dikombinasikan" dengan F-16 Block 52ID hasil pengadaan dari Proyek Peace Bima Sena II.

Sebelumnya, pada 16 April 2015, kecelakaan berujung status total loss terjadi pada F-16 Block 52 ID yang diterbangkan Letnan Kolonel Penerbang Firman Dwicahyo, di ujung landas pacu Pangkalan Utama TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Dari kecelakaan berujung pesawat tempur itu terbakar habis, Dwicahyo luka-luka tapi selamat.

Baca juga artikel terkait PESAWAT TERGELINCIR atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri