tirto.id - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menghargai sikap partai yang memilih beroposisi di luar pemerintahan Prabowo-Gibran, meskipun mereka sudah berusaha mengajak untuk bergabung.
Menurut Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, Capres Prabowo saat ini tengah mewacanakan akan bertemu kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Dia mengatakan namanya pertemuan dan silaturahmi politik partai setelah pemilu hal biasa dan niscaya untuk membangun pemerintahan dan kenegaraan ke depan. Nusron mengatakan dalam politik itu ada saatnya bertanding dan bersanding.
"Ini momen komunikasi untuk bersanding. Mana yang bisa diajak sanding, yuk kita sanding bersama. Mana yang enggak mau bersanding ya udah sana di luar, itu politik," kata Nusron di Media Center TKN Prabowo-Gibran di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (21/2/2024) kemarin.
Politisi Golkar itu mengatakan jika ada partai pengusung Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud bergabung harus mengikuti aturan main Prabowo-Gibran.
"Jangan yang diajak itu menentukan aturan main yang mengajak. Wong kamu, kan diundang masuk ke rumah sini. Masa diundang mau mengatur rumah kita, ya nggak bisa dong," tutur Nusron.
Nusron meyakini semua proses politik yang telah dibangun akan indah pada waktunya.
"Pada saatnya akan indah pada waktunya. Ini proses komunikasi silakan diikuti. Proses terus biarkan waktu. Nanti ada bulan puasa, habis puasa nanti buka puasa bersama," kata Nusron Wahid.
PDIP Tegaskan Siap Oposisi
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengatakan partai berlambang kepala banteng moncong putih tersebut siap berjuang sebagai oposisi di luar pemerintahan dan DPR RI.
Hasto mengatakan partainya akan berjuang menjadi oposisi menilik pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang menurutnya kekuasaan telah terpusat memunculkan kemampuan untuk melakukan manipulasi. Alhasil, kata dia, kekuasaan dan kritik dalam konteks kebijakan dan implementasinya dibutuhkan check and balance (cek dan keseimbangan).
Hasto memandang berada di luar pemerintahan adalah suatu tugas patriotik dan pernah dijalani partai yang dinakhodai Megawati Soekarnoputri itu pasca Pemilu 2004 dan Pemilu 2009.
“Ketika PDI Perjuangan berada di luar pemerintahan tahun 2004 dan 2009, kami banyak diapresiasi karena peran serta meningkatkan kualitas demokrasi. Bahkan, tugas di luar pemerintahan, suatu tugas yang patriotik bagi pembelaan kepentingan rakyat itu sendiri,” kata Hasto kepada wartawan, Rabu (14/2/2024).
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Dwi Ayuningtyas