Menuju konten utama

TKN Minta PAN Akui Keunggulan Jokowi Dulu Jika Mau Gabung Koalisi

TKN menilai ada baiknya PAN mengakui keunggulan Jokowi-Ma'ruf terlebih dahulu jika partai tersebut berniat bergabung dengan koalisi mereka.  

TKN Minta PAN Akui Keunggulan Jokowi Dulu Jika Mau Gabung Koalisi
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan berorasi saat kampanye akbar di lapangan terbuka Poncol Sawangan, Depok, Jawa Barat, Kamis (28/3/2019). ANTARA FOTO/Kahfie Kamaru/foc.

tirto.id - Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan di Istana Negara pada Rabu lalu, usai pelantikan Murad Ismail-Barnabas Orno sebagai gubernur-wakil gubernur Maluku, memunculkan dugaan bahwa partai itu akan menyeberang ke koalisi paslon 01.

Meskipun demikian, Direktur Komunikasi Politik TKN, Usman Kansong mengklaim kubunya belum mempertimbangkan peluang PAN bergabung dengan koalisinya.

Jika PAN memang berniat bergabung, kata Usman, ada baiknya partai itu mengakui kemenangan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019 terlebih dahulu. Dia berdapat demikian karena, berdasarkan hasil hitung cepat beberapa lembaga survei, Jokowi-Ma'ruf diprediksi unggul atas Prabowo-Sandiaga.

"Baik juga [pengakuan kemenangan]. Sehingga dengan pengakuan itu akan meredam tensi politik," kata Usman kepada reporter tirto, pada Jumat (26/4/2019).

Pada 2014 lalu, PAN pernah melakukan hal seperti itu. Saat itu, PAN mengusung Hatta Rajasa sebagai pasangan Prabowo. Ketika penghitungan suara hampir selesai dan hasilnya menunjukkan keunggulan Jokowi-Jusuf Kalla, kader PAN segera mengakui keunggulan tersebut. Putra Amien Rais, Hanafi Rais, bahkan mengucapkan selamat kepada Jokowi-Jusuf Kalla.

Usman berpendapat PAN lebih baik melakukan hal serupa saat ini. "Ya, memang kalau bisa seperti itu memang lebih baik sebenarnya. Meski formalnya kita menunggu pengumuman dari KPU," katanya.

Dia menambahkan TKN sampai sekarang belum membahas partai-partai mana saja di luar koalisi yang akan diajak bergabung ke pemerintahan jika Jokowi-Ma'ruf resmi dinyatakan menang Pilpres 2019.

Jika PAN mau bergabung, Usman melanjutkan, tentu hal itu akan dipertimbangkan terlebih dahulu oleh Jokowi-Ma'ruf.

"Tidak mungkin kami gaet semuanya. Tentu kami harus menyisakan oposisi. [Jika tidak ada oposisi], nanti tidak ada mekanisme check and balance, yang enggak bagus juga," ujar Usman.

"Kami belum tahu juga [yang mungkin masuk koalisi], bisa jadi PAN, Demokrat, Gerindra, atau PKS," tambah dia.

Zulkifli Hasan maupun PAN memang belum memberikan pernyataan resmi mengenai rencana untuk bergabung dengan koalisi Jokowi-Ma'ruf. Namun, Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan sempat mengisyaratkan partainya mempertimbangkan hal itu.

"Yang jelas kami, kan, akan melihat posisi kami lagi, ya. Kan pemilihan presiden sudah selesai, ya, jadi kita lihat nanti ke depannya gimana," kata Bara di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/4/2019) kemarin.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Addi M Idhom