tirto.id -
Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (RI) Siti Hediati Hariyadi atau yang akrab disapa Titiek Soeharto meminta agar kegiatan pembangunan hotel dan toko di seluruh daerah tidak mengganggu lahan pertanian agar dapat menjaga ketahanan pangan.
“Alih fungsi lahan merupakan problem yang tidak bisa dihindari karena modernisasi butuh pembangunan, namun jangan sampai mengganggu tanah pertanian,” kata Titiek saat berdialog dengan petani dan pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul, di Bantul, Rabu (30/3/2016).
Menurut dia, pembangunan hotel tidak dapat dihindari seiring pertumbuhan sektor pariwisata dan pembangunan pusat perbelanjaan. Namun, lanjut dia, harus ada kebijakan dari daerah yang dituangkan dalam peraturan daerah agar tidak mengurangi lahan pertanian.
“Di Bantul yang sudah punya lahan hijau ini harus bisa mempertahankan hal itu,” kata dia berharap.
Selain pengendalian alih fungsi lahan pertanian, kata dia, pihaknya juga mengharakan ada kebijakan dari pemerintah daerah yang mendorong para generasi muda terjun dalam kegiatan usaha pertanian, mengingat saat ini mayoritas petani sudah tidak muda atau sudah pada tua.
“Kalau pertanian tradisional memang kurang menarik buat generasi muda, di mana-mana problemnya seperti ini kalau tradisional kurang menarik, makanya mereka-mereka anak muda ini harus didorong supaya bisa terlibat,” kata Titiek.
Wakil rakyat dari Partai Golkar ini menilai, pemerintah daerah bisa menerapkan pertanian dengan peralatan modern maupun mesin pertanian dalam mendorong generasi muda untuk terlibat, mengingat ada dana dari pemerintah pusat untuk program percepatan tanam padi.
“Saya juga pernah lihat di suatu daerah ada peternak bebek dan ayam itu anak muda, bahkan sukses, karena untungnya banyak. Pada intinya itu pemasaran, kalau pemasaran bagus bisa untung besar, sehingga diminati anak muda,” ujarnya. (ANT)