Menuju konten utama

Tips Mencukur Rambut Bayi dan Kapan Waktu Terbaik Melakukannya?

Mencukur tidak akan berpengaruh pada lebat atau tidaknya rambut pada bayi dan tidak ada waktu khusus untuk mencukur rambut bayi yang baru lahir.

Tips Mencukur Rambut Bayi dan Kapan Waktu Terbaik Melakukannya?
Ilustrasi Bayi Mandi. foto/istockphoto

tirto.id - Mencukur rambut bayi yang baru lahir adalah salah satu tradisi di Indonesia. Bagi orang muslim, mencukur rambut bayi adalah salah satu hal yang diajarkan dalam agama, khususnya saat pelaksanaan aqiqah.

Namun, di luar masalah agama, banyak mitos yang berkembang mengenai pencukuran rambut bayi. Bahkan, ada yang meyakini kalau mencukur rambut bayi harus dilakukan di waktu-waktu tertentu, misalnya di hari ke-7 atau 40 setelah lahir. Jika dilihat dari sisi ilmiah, benarkah demikian?

Kapan sebaiknya rambut bayi dicukur?

Melansir laman resmi IDAI, sebenarnya tidak ada waktu khusus untuk mencukur rambut bayi yang baru lahir. Mencukur rambut bisa dilakukan kapan saja, bahkan tidak dicukur pun tidak masalah. Hal ini karena rambut bayi saat baru lahir (velus) akan rontok dengan sendirinya, terutama di bulan-bulan awal kelahirannya.

Alih-alih mencukur, orang tua sebaiknya lebih fokus pada kebersihan rambut dan kulit kepala bayi. Bayi dianjurkan keramas setiap 2-3 hari sekali dengan menggunakan sampo khusus bayi.

Bayi juga sebaiknya tidak keramas setiap hari agar lapisan lemak di kulit kepalanya tidak menghilang. Jika ini terjadi, maka kulit kepalanya akan cenderung kering dan bisa menyebabkan gatal.

Tips mencukur rambut bayi

Bagi Anda yang berniat untuk mencukur rambut bayi, berikut tipsnya seperti dilansir dari laman New Kids Center:

1. Pastikan bayi dalam keadaan tenang dan tidak rewel. Disarankan untuk mencukur saat pagi atau siang hari karena biasanya bayi lebih mudah tenang di waktu-waktu tersebut.

2. Pastikan bayi merasa nyaman. Siapkan juga barang atau mainan yang bisa mengalihkan perhatiannya.

3. Basahi rambut bayi dengan sabun sebelum mulai mencukur.

4. Hindari memakai pisau cukur karena bisa melukai kulit kepala bayi. Gunakan hair trimmer atau alat cukur bayi yang banyak dijual di pasaran. Bisa juga dengan gunting jika hanya ingin memotong rambutnya lebih pendek.

5. Tidak perlu mencukur rambut bayi sampai habis atau cukur pendek saja (buzz cut), kecuali Anda ingin mengikuti tradisi tertentu.

6. Teruslah bicara dengan bayi Anda untuk mengalihkan perhatiannya. Jika bayi tampak tidak nyaman atau mulai gelisah, coba beri dia makan atau minum susu terlebih dahulu.

7. Setelah mencukur, mandikan bayi dengan air hangat untuk menghilangkan sisa rontokan rambut di kepala dan tubuhnya.

8. Jangan lupa memberikan disinfektan dan pelembab pada kepala bayi yang sudah dicukur. Hal ini untuk mencegah kulit kepalanya menjadi kering dan terasa gatal.

Benarkah rambut bayi akan lebih tebal setelah dicukur?

Mitos yang banyak berkembang di masyarakat adalah mencukur bisa membuat rambut bayi menjadi lebih tebal atau lebat. Faktanya, mencukur tidak akan berpengaruh pada lebat atau tidaknya rambut pada bayi.

Tidak ada dasar ilmiah yang membuktikan bahwa rambut bayi bisa jadi lebih lebat setelah dicukur. Satu-satunya yang berpengaruh pada karakteristik rambut bayi adalah faktor genetik.

Setiap bayi terlahir dengan memiliki folikel rambut yang ada di bawah kepalanya. Folikel sendiri berupa kantong yang menjadi tempat tumbuhnya rambut.

Tebal atau tipisnya rambut justru ditentukan oleh ukuran folikel itu sendiri. Semakin besar folikel, rambut yang keluar pun akan makin tebal. Sementara banyak atau sedikitnya rambut juga dipengaruhi oleh jumlah folikel yang dimiliki oleh bayi.

Jadi, apapun yang dilakukan terhadap rambut di atas kulit kepala, baik itu memotong atau mencukur habis, hal itu tidak akan berpengaruh apa-apa. Rambut tetap akan keluar dari folikel dan tumbuh sama seperti sebelumnya.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Nur Hidayah Perwitasari