tirto.id - Lebaran lekat dengan baju baru, sampai ada anekdot yang berbunyi "10 hari terakhir orang-orang salat tarawihnya di mal" untuk menyindir umat muslim yang mengalihkan waktunya salat sunah untuk berbelanja. Meski terlihat menarik, tak semua baju-baju yang terpampang di depan toko itu nyaman dipakai untuk berlebaran.
Perancang busana Barli Asmara menyoroti hal ini dan memberi saran untuk menghindari busana yang berbahan dasar satin yang terlihat mewah dan elegan namun bisa membuat pemakai kurang nyaman bila dipakai seharian.
Menurutnya lebih baik memakai baju yang lebih nyaman dipakai dan tetap terasa sejuk di tengah cuaca terik meski bahan seperti itu pada umumnya lebih mudah kusut, misalnya katun atau kaos.
"Kalau mau mendistraksi kekusutan itu, pakai baju yang bermotif," kata dia, di Wardah Ramadhan Gathering, Jakarta beberapa waktu lalu kepada Antara.
Hiasan payet dan batu-batu berukuran besar juga tidak disarankan apalagi bila aktivitas padat selama hari itu. "Bisa tidak sengaja tersangkut dan akhirnya copot," kata dia. Bila memang ingin busananya lebih terlihat manis, pilih hiasan payet dan batu yang lebih kecil.
Pada busana muslim yang dipadukan dengan kerudung menutup dada, aksen pemanis biasanya tersemat di bagian-bagian tertentu, salah satunya di bagian tangan. Bila memilih busana dengan tangan model lonceng atau model lain yang menjuntai, pastikan hiasan itu tidak akan mengganggu saat dipakai untuk makan.
"Hindari baju dengan bagian tangan yang terlalu banyak ornamen," kata dia. Bila terlalu menjuntai dan menutupi telapak tangan, bisa-bisa baju kotor gara-gara tangan baju tak sengaja masuk ke mangkuk kuah opor ayam di meja makan.
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Akhmad Muawal Hasan