tirto.id - Saat berpuasa selama 30 hari di bulan Ramadhan kemarin, banyak orang yang cenderung mengurangi intensitas dan frekuensi rutinitas olahraga atau bahkan tidak melakukannya sama sekali.
Ketika bulan suci berlalu, banyak dari Anda ingin kembali melakukan aktivitas secara rutin termasuk untuk tujuan dalam transformasi tubuh. Namun, masalah kesehatan bisa muncul ketika kita mengubah rutinitas secara mendadak.
Oleh karena itu, dokter dan peneliti bidang kardiovaskuler, Gusti Rizky Teguh Riyanto menyarankan Anda melakukan rutinitas olahraga secara perlahan dan bertahap.
"Untuk aktivitas fisik, tubuh kita perlu melewati proses adaptasi agar tidak kaget dengan latihan intensif yang mendadak," kata Rizky dalam siaran persnya, Kamis.
Dia mengatakan, sebagian besar masalah kesehatan yang timbul saat memulai latihan intensitas tinggi terjadi karena kita memaksa tubuh untuk bergerak tanpa beradaptasi.
Jantung Anda mungkin belum siap menghadapi rutinitas intensif. Ketika ini terjadi, serangan jantung dapat muncul, disertai risiko kesehatan lainnya seperti aritmia. Gejala yang dirasakan yaitu nyeri dada, sesak, atau pingsan.
Selain itu, kemungkinan terjadinya cedera tulang, sendi, dan otot juga meningkat, dan tubuh bisa mengalami kram, keseleo/terkilir, atau bahkan patah tulang.
Rizky menuturkan, ada sejumlah hal penting yang perlu Anda perhatikan yakni memastikan selalu kapasitas tubuh sebelum memulai rutinitas olahraga, mengondisikan asupan nutrisi.
Selain itu, memastikan jadwal tidur atau istirahat Anda normal sehingga Anda merasa segar saat berolahraga, dan mulai dengan latihan dengan intensitas lebih rendah kemudian perlahan tingkatkan intensitasnya hingga Anda kembali ke rutinitas yang sesuai.
"Saya sarankan untuk memulai dengan olahraga ringan seperti jalan pagi selama 30 menit," ujar Rizky, seperti dilansir Antara News.
Dilansir dari Gulfnews, selama Ramadan, para pelatih kebugaran selalu menganjurkan untuk berolahraga di gym dua jam setelah buka puasa. Namun setelah Ramadhan, dianjurkan untuk kembali ke rutinitas olahraga pagi dengan jalan kaki teratur dan peregangan satu jam setelah tiga kali makan utama.
Pola tidur, hidrasi, nutrisi, dan olahraga adalah empat elemen kunci untuk kembali ke rutinitas Anda setelah berpuasa, kata ahli diet.
Ruba El Hourani, ahli gizi klasik di RAK Diabetes Center, mengatakan, “Tubuh perlu perlahan-lahan diatur ke dalam rutinitas kehidupan yang teratur atau bisa mengalami syok. Biasanya dibutuhkan sekitar 10 hari untuk kembali ke ritme dan penting untuk melakukannya dengan benar."
Selain mengatur ritme olahraga, ada baiknya Anda juga mengatur kembali pola tidur setelah Ramadhan.
Berikut ini cara melanjutkan siklus tidur setelah Ramadhan, seperti dilansir dari Gulfnews.
■ Jika Anda tidur pada jam 2 pagi selama bulan Ramadhan, mundur satu jam sampai Anda mencapai waktu tidur normal Anda pada jam 9 malam atau 10 malam.
■ Hindari kafein 4-6 jam sebelum tidur.
■ Makan malam 2-3 jam sebelum tidur.
Editor: Agung DH