tirto.id -
Jumlah kendaraan yang makin banyak dan tidak diimbangi dengan lebar mau pun panjang jalan memadai, membuat kemacetan lebih mungkin terjadi di jam-jam padat.
Lalu, muncullah anggapan pulang ke rumah hanya untuk tidur akibat sebagian besar waktu habis untuk bekerja dan terjebak macet di perjalanan.
Kemacetan ternyata juga bukan hal yang bisa dianggap remeh pengaruhnya untuk kesehatan, baik mental atau fisik.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Aggressive Behaviour (1999) menemukan, terjadi peningkatan stres dan perilaku agresif pada orang-orang yang mengemudikan kendaran lalu terjebak macet parah. Efek ini terjadi pada pengemudi laki-laki dan perempuan.
Di samping itu, perempuan yang bekerja sekaligus menjadi ibu rumah tangga memiliki tingkat kecemasan lebih tinggi.
Pagi hari, para istri harus menyiapkan dahulu semua keperluan anggota keluarganya yang akan beraktivitas. Setelah itu, dirinya akan tenggelam dengan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaannya.
Dikutip dari Washington Post, orang yang kerap terjebak kemacetan berisiko pula menghadapi berbagai penyakit fisik.
Beberapa jenisnya yaitu naiknya tekanan darah, sakit kepala, hingga nyeri tubuh. Jika stres yang dialami juga ikut menumpuk, maka berpeluang pula mengalami sakit jantung hingga stroke.
Mengingat berbagai ragam pengaruh kemacetan ini, ada baiknya seseorang mengatur benar transportasi yang akan dipakai untuk berpergian.
Jika naik kendaraan umum lebih terhindar dari kemacetan karena memiliki jalur perjalanannya sendiri, barang kali bisa dijadikan alternatif pilihan.
Cara Menghindari Kemacetan Lalu Lintas
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi terjebak kemacetan lalu lintas.
Namun, tiap cara bisa jadi berbeda pengaruhnya dengan melihat kondisi dari masing-masing orang dan situasi. Berikut tipsnya:
1. Persiapkan rencana perjalanan
Mempersiapkan rencana perjalanan artinya turut merancang akses jalan yang hendak dilalui.
Dengan begitu nantinya dapat diperkiraan jalan mana saja yang berpotensi macet sehingga bisa dicarikan alternatif jalan lainnya.
2. Membiasakan carpooling
Carpooling yaitu budaya untuk bergantian mengemudi dengan menggunakan kendaraan pribadi. Seseorang bisa bergantian dengan kolega mereka untuk melakukan perjalanan bersama menggunakan satu kendaraan.
3. Berangkat lebih awal
Cara klasik ini cukup efektif untuk menghindari kemacetan panjang. Lakukan perjalanan lebih awal mendahului dari waktu kendaraan mulai padat.
Cara tersebut tepat digunakan untuk keperluan berangkat ke kantor atau sekolah.
4. Cek CCTV jalan raya
Saat ini di dunia maya telah tersedia website khusus untuk menampilkan kondisi jalan tertentu melalui CCTV. Tayangan realtime ini berguna untuk menghindari lokasi-lokasi yang rawan macet.
5. Pahami waktu puncak kepadatan lalu lintas
Kepadatan lalu lintas sifatnya bisa reguler atau musiman seperti saat mudik hari raya. Menyimak informasi lalu lintas dari media bisa membantu memahami jam-jam sibuk jalan raya.
6. Ikuti terus arus lalu lintasnya
Dikutip dari Renewbuy, ada kalanya saat terjebak kemacetan parah terbersit keinginan untuk keluar dari jalur jalan yang diikuti saat itu.
Keinginan tersebut sebaiknya ditunda. Sebab, mengambil jalur lain justru bisa membuat keadaan makin kacau dan kemacetan lebih sulit diurai.
7. Gunakan kendaraan roda dua
Penggunaan kendaraan roda dua lebih mudah untuk meloloskan diri dari kemacetan panjang.
Kendaraan ini lebih mudah bermanuver dalam ruang yang cukup sempit. Jika tidak ada kendaraan bermotor, menggunakan sepeda kayuh bisa dijadikan alternatif.
8. Naik transportasi umum
Naik kereta api komuter bisa menjadi pilihan jitu untuk berpergian tetap tepat waktu sampai tujuan dan bebas macet.
Transportasi umum yang memiliki jalurnya sendiri cenderung tidak terpengaruh oleh kemacetan.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno