tirto.id - Memiliki wajah yang awet muda tentu menjadi dambaan sebagian besar perempuan. Beragam cara juga dilakukan untuk membuat wajah tetap terlihat sehat dan awet muda.
Beberapa cara yang kerap dilakukan untuk membuat wajah awet muda di antaranya adalah menggunakan skincare tertentu hingga mengonsumsi makanan sehat dan mengurangi garam. Namun apakah benar mengurangi garam bisa membuat wajah lebih awet muda?
Manfaat mengurangi asupan garam
Garam dapur atau natrium adalah salah satu pemicu munculnya penyakit kardiovaskuler, stroke dan serangan jantung koroner. WHO telah menganjurkan asupan garam kurang dari 5 gram per hari bagi dewasa untuk menurunkan resiko tekanan darah tinggi.
Dengan mengurangi konsumsi garam maka diperkirakan 2,5 juta kematian akibat beberapa jenis penyakit kronis dapat berkurang. Ini adalah cara paling hemat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Menurut Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, SpGK, dokter ilmu gizi dari FKUI, garam dapur yang dikenal sebagai natrium klorida terdiri dari 40 persen natrium atau sodium dan sisanya klorida. Natrium sebagai elektrolit di dalam tubuh akan menjaga keseimbangan cairan, dengan mengikat cairan sehingga tubuh tidak dehidrasi.
Jika komposisi natrium berlebihan di dalam sel tubuh, maka akan terjadi edema atau pembengkakan akibat cairan berlebih. Sehingga pada beberapa orang terlihat tubuhnya membengkak berisi cairan di bagian tubuh seperti perut, lengan, kaki, bahkan paru-paru, laman Antara News melansir.
Edema pun memicu naiknya volume darah karena banyak terkandung cairan. Ketika volume darah naik, maka tekanan darah pun meningkat yang memicu hipertensi.
Konsumsi garam berlebih memang tidak secara langsung membuat seseorang tampak tua, namun penyakit yang dapat dialami oleh tubuh lah yang memicu penuaan.
Tips awet muda
Berikut ini beberapa tips awet muda seperti dilansir dari laman Web MD, yang sangat mudah untuk dilakukan oleh semua orang:
1. Cukup tidur
Saat kurang tidur, tubuh akan melepas lebih banyak hormon kortisol atau hormon stres. Hormon ini berpengaruh pada kualitas kolagen dan membuat kolagen pecah.
Hasilnya kulit akan terlihat berkerut dan kendur saat kurang tidur. Tidur idealnya adalah 8 jam per hari, utamanya di jam istirahat atau malam hari.
2. Hindari rokok
Rokok tembakau tidak saja meningkatkan resiko kanker tenggorokan, namun juga memicu keriput dan kulit kendur di usia muda.
Sebabnya adalah berkurangnya aliran darah akibat kandungan zat racun di dalam rokok. Padahal aliran darah bertugas menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh termasuk kulit, sehingga produksi kolagen berkurang.
3. Memakai sunscreen
Sinar matahari pagi memang baik bagi kesehatan, namun sinar UV A dan UV B nya harus dihambat dengan menggunakan sunscreen.
Terlalu banyak paparan sinar matahari akan merusak kolagen dan memicu produksi elastin berlebihan. Itu akan membuat kulit terasa kasar, menebal dan berkerut serta muncul flek.
4. Menggunakan pelembab kulit
Saat kulit terasa kering, segera aplikasikan pelembab atau moisturizer di permukaannya. Kulit yang kering mudah muncul keriput dan terlihat kasar. Gunakan pelembab yang sesuai dengan jenis kulit, serta hindari menggosok kulit terlalu keras.
5. Makan makanan sehat
Banyaknya junk food yang dijual saat ini membuat masyarakat enggan mengonsumsi makanan sehat. Padahal makanan sehat dan alami adalah cara agar awet muda paling gampang diterapkan.
Hindari makanan tak sehat yang mengandung lemak jenuh, serta ganti dengan ikan segar, kacang-kacangan, minyak zaitun, alpukat dan buah serta sayuran.
6. Berolahraga
Aktivitas fisik secara reguler akan menjaga tubuh tetap sehat, menguatkan otot, menaikkan energi dan tingkatkan mood. Bergerak juga merangsang otak untuk bekerja lebih keras dan menurunkan resiko penyakit kronis.
Cukup lakukan olahraga ringan seperti jogging, berjalan atau menari selama 30 menit per pekan.
7. Jangan mengerutkan kening
Saat mengerutkan kening, menyipitkan mata atau cemberut dan ekspresi berkerut lainnya, kulit akan memperdalam garis keriputnya. Hindari melakukan ekspresi tersebut sebisa mungkin, agar garis kerutan di wajah tidak makin dalam.
Penulis: Cicik Novita
Editor: Nur Hidayah Perwitasari