tirto.id - Tim SAR gabungan menemukan puing-puing pesawat PK-SNE yang diduga milik maskapai penerbangan Smart Aviation yang jatuh di Binuang pada koordinat 3°43'45.80"N115°56'54.45"E. Selain itu, ditemukan asap api unggun di sekitar lokasi diduga dibuat oleh korban yang masih hidup sebagai tanda.
"Ada ditemukan puing pesawat dan api unggun diduga api tersebut dibuat oleh korban yang masih hidup untuk memberikan tanda," kata Kepala Basarnas Tarakan, Syahril di Tarakan dikutip dari Antara, Minggu (10/3/2024).
Sementara itu, tiga alutsista penerbangan tambahan dari Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar dikerahkan untuk membantu operasi pencarian dan pertolongan (search and rescue/SAR) korban pesawat kargo yang diduga jatuh di Tarakan, Kalimantan Utara. Syahril menuturkan alutsista itu terdiri atas satu unit Boeing 737 200 REG AI-7302, Heli Caracal H-225 M REG H-2209, dan area pencarian dari Boeing 737 200 REG AI-73022.
Penambahan alutsista tersebut dikerahkan demi menggenapi upaya operasi SAR hari ketiga Minggu (9/3/2024) yang masih melibatkan tim rescue Kantor Basarnas Tarakan, Lanud Anang Busra Tarakan, Kodam VI Mulawarman, Brimob Polda Kaltara, Polres Tarakan.
Kemudian, personel Polres Malinau, Kodim 0910 Malinau, Batalyon 614 Raja Pandita, BPBD Kabupaten Malinau, Air NaV Tarakan, UPBU Juwata Tarakan, BMKG Tarakan, Smart Aviation, Susi Air, RMPB Kabupaten Malinau dan Satrad 225 Tarakan.
“Jadi operasi SAR akan dilakukan dari darat maupun udara menuju LKP. Untuk itu, kami juga masih mengandalkan pemancar dari Emergency Locator Transmiter (ELT) dari pesawat PK-SNE,” ujarnya.
Pengerahan personel penuh ini dilakukan tak lepas dari keberhasilan ditemukannya diduga puing-puing pesawat PK-SNE Smart Aviation, beserta adanya tanda-tanda korban pesawat yaitu Capt. M Yusuf (29) selaku pilot, dan Deni S (35) ahli permesinan, yang diduga masih hidup.