tirto.id - Tim pemenangan paslon nomer tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, akan mengawasi secara ketat proses Pilkada DKI Jakarta. Salah satunya dengan membuat satgas anti politik uang. Hal tersebut diungkapkan oleh Mardani Ali Sera, ketua tim pemenangan Anies-Sandi, Senin (6/2/2017). “Kami tidak ingin ada politik uang, karena itu kami bikin satgas anti politik uang,” ujarnya ketika ditemui di kantor Populi Center, Jalan Letjen S. Parman, Jakarta Barat.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan, satgas anti politik uang akan di tempatkan di tiap RT di seluruh DKI Jakarta. Mereka ditugaskan melakukan pengawasan dan melaporkan pihak-pihak yang kedapatan melakukan kecurangan. “Tiap RT kami siapkan orangnya. Kalau kedapatan orang, kami akan laporkan,” tegasnya.
Satgas anti politik uang tersebut, diharapkan dapat menjauhkan pilkada dari praktik-praktik kecurangan. Selain itu, satgas ini juga diharap bisa menempatkan Pilkada DKI Jakarta dalam tingkat kualitas yang lebih baik. “Pilkada DKI Jakarta ini mahal, jangan sampai dirusak oleh politik uang,” terang Mardani Ali Sera.
Sebelumnya, Bawaslu mengakui praktik politik uang memang masih sulit dihapuskan. Karena itu, Muhammad, ketua Bawaslu mengatakan, sudah menyusun hasil riset yang dinamakan Peta Jalan Politik Uang dalam Pemilihan Umum. "Kita harus segera keluar dari problem dan kubangan yang sangat membahayakan dan tidak baik ini, dan mencari terobosan. Sehingga, kita bisa melakukan deteksi dini,” Ujar Muhammad.
UU nomor 10 tahun 2016 tentang Pilkada menyebutkan, pemberi dan penerima uang diancam hukuman pidana. Sanksi tersebut, baru akan diterapkan dalam Pilkada serentak tahun 2017 ini.
Penulis: Themmy Aditya Nugraha
Editor: Aqwam Fiazmi Hanifan