Menuju konten utama

Tidak Boleh Minum Soda Usai Vaksinasi COVID-19, Benar atau Hoaks?

Benarkah tidak boleh mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung soda dan alkohol setelah mendapatkan vaksinasi COVID-19?

Tidak Boleh Minum Soda Usai Vaksinasi COVID-19, Benar atau Hoaks?
Ilustrasi Pria menolak minuman alkohol. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Melalui pesan berantai di aplikasi WhatsApp (WA) tersebar informasi bahwa seseorang tidak boleh mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung soda dan alkohol setelah mendapatkan vaksinasi COVID-19. Apakah kabar ini benar atau hoaks?

Dikutip dari laman resmi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) telah menelusuri informasi tersebut. Hasilnya, kabar yang beredar itu dipastikan termasuk hoaks atau konten yang menyesatkan.

Sejauh ini, belum ada bukti dari hasil penelitian terkait efek samping dan efektivitas vaksin COVID-19 jika seseorang yang baru saja menerima vaksinasi mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung alkohol maupun soda.

Kendati demikian, mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung alkohol maupun soda, terutama dalam jangka yang lama, memang membahayakan kesehatan manusia, namun hal tersebut tidak ada kaitannya dengan pengaruh keefektifan vaksin COVID-19.

Hoaks atau kabar bohong terkait vaksin maupun vaksinasi COVID-19 di Indonesia memang cukup sering beredar dan membuat bingung masyarakat. Maka, diperlukan kewaspadaan dan kejelian sebelum menyebarkan informasi yang belum terbukti kebenarannya.

Kunci mencegah hoaks COVID-19 adalah saring sebelum sharing. Setidaknya ada 5 cara yang bisa dilakukan setiap kali menemukan informasi baru terkait COVID-19. Ke-5 cara ini diterapkan untuk menguji apakah informasi tersebut memang benar atau justru kabar yang menyesatkan alias hoaks.

Setiap menemukan informasi baru mengenai COVID-19, langsung periksa dengan menanyakan 5 hal berikut ini:

  1. Siapa yang membuat pesan itu?
  2. Apakah sumbernya resmi?
  3. Dari mana informasi tersebut didapat?
  4. Mengapa mau membagikan informasi itu?
  5. Kapan informasi itu dipublikasikan?

Jika ke-5 langkah tersebut dilakukan, maka kita sudah melakukan proses menyaring informasi sebelum menyebarkannya kepada orang lain. Saring sebelum sharing menjadi kunci utama untuk mencegah semakin beredarnya informasi palsu terkait COVID-19.

Metode lain yang bisa digunakan untuk menangkal hoaks terkait COVID-19 adalah dengan menerapkan aksi 3S yaitu Saring, Sharing, dan Sorong.

Artinya, saring informasi tersebut dan jika sudah dipastikan bahwa itu bukan hoaks, boleh kita saring. Sebaliknya, jika informasi tersebut belum pasti kebenarannya dan mengarah kepada hoaks, maka sorong atau tolak.

Apabila Anda menemukan informasi tentang vaksin dan vaksinasi COVID-19 yang belum dapat dipastikan kebenarannya, laporkan dengan cara-cara berikut ini:

Selalu terapkan protokol kesehatan dalam untuk menekan penyebaran COVID-19 dengan melakukan 5M, yaitu memakai masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Banner BNPB Info Lengkap Seputar Covid19

Banner BNPB. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait HOAKS COVID-19 atau tulisan lainnya dari Iswara N Raditya

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Yantina Debora
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Iswara N Raditya