tirto.id - Tim Riset Tirto menemukan sebuah unggahan di media sosial yang menyebut adanya komentar negatif Presiden Israel, Benjamin Netanyahu, yang ditujukan pada Indonesia.
Informasi tersebut tersebar, di tengah konflik Israel-Palestina yang tidak kunjung padam. Eskalasi konflik antara dua negara tersebut memanas dan terus berlanjut semenjak Hamas meluncurkan ribuan roket pada 7 Oktober 2023, yang berbalas serangan udara Israel ke Gaza.
Indonesia menjadi salah satu negara yang mendukung Palestina. Hal ini terlihat dari pernyataan petinggi di Indonesia, mulai dari Presiden Joko Widodo, hingga Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, yang terus menekan Israel.
Unggahan di media sosial terkait komentar Netanyahu, Tirto temukan di platform X (dulu Twitter), tepatnya dari akun @Boediantar4 (arsip).
"Setanyahu sebut Indonesia negara miskin Yg paling NKRI seharusnya marah dengar ini Makanya jangan banyak korupasi tambang dll biar Indonesia sejahtera," begitu bunyi pesan dalam cuitan pada 6 Agustus 2024, dengan sejumlah kata yang salah ketik (typo).
Unggahan tersebut juga memuat sebuah video tangkapan layar yang menunjukkan potongan artikel berjudul, "Netanyahu Sebut: Indonesia Negara Miskin, Gila Agama, Suka Ikut campur Urusan Negara Lain."
Tangkapan gambar artikel itu diklaim berasal dari CNBC Indonesia pada 26 Juli 2024 lalu. Sampai dengan 8 Agustus 2024, unggahan tersebut telah mengumpulkan lebih dari seribu komentar, lebih dari 2 ribu repost, dan 5 ribu tanda suka.
Tirto juga menelusuri akun TikTok yang terpampang dalam potongan klip itu. Kami menemukan video serupa dari akun "i.love..indonesia" (arsip). Unggahan tersebut mengumpulkan lebih dari 92 ribu penonton. Unggahan serupa juga tersebar Facebook dari unggahan akun "Louis Kobak" (arsip), "Kelvin M" (arsip), dan "Laili Rahmawati" (arsip).
Lalu bagaimana kebenarannya? Apakah benar Netanyahu menyebut Indonesia negara miskin, gila agama, dan suka ikut campur urusan negara lain?
Penelusuran Fakta
Tirto mencoba menelusuri konten asli dari artikel CNBC Indonesia yang dicatut dalam unggahan di media sosial tersebut. Kami mencari ke direktori berita media tersebut dan mencari artikel di tanggal 26 Juli 2024, dengan kata kunci "Netanyahu".
Kami menemukan artikel berikut. Artikel tersebut menggunakan foto yang sama, dipublikasikan pada tanggal yang sama, serta ditulis oleh wartawan yang sama, dengan tangkapan gambar di unggahan. Namun, judul dalam artikel tersebut berbeda.
Artikel asli dari CNBC Indonesia berjudul "Misi Rahasia Netanyahu ke AS, Minta Restu Perang di Negara Ini". Dalam artikel tersebut, Pejabat Intelijen dan Keamanan Israel Yuval Malka menyebut kalau Amerika Serikat (AS) telah memberi restu bagi Netanyahu untuk perang di Lebanon.
Netanyahu diketahui mengunjungi AS pada Rabu (24/7/2024), untuk berpidato di Kongres dan berbicara dengan pejabat di Negeri Paman Sam.
Tidak ada pernyataan apapun dari Netanyahu mengenai Indonesia kala itu. Tirto juga tidak menemukan komentar Netanyahu tentang Indonesia, apalagi menyebut Indonesia negara miskin, gila agama, dan suka ikut campur urusan negara lain.
Hal ini menunjukkan adanya penyuntingan tangkapan gambar dari artikel milik CNBC Indonesia. Unggahan di media sosial mengubah judul artikel tersebut.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan klaim Netanyahu menyebut Indonesia negara miskin, gila agama, dan suka ikut campur urusan negara lain bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Artikel CNBC Indonesia yang dikutip dalam unggahan di media sosial telah mengalami penyuntingan judul. Pada artikel asli, bahasannya terkait dengan restu AS kepada Netanyahu untuk Israel berperang di Lebanon.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty