tirto.id - Perdana Menteri Inggris Theresa May pada Senin (6/2/2017) waktu setempat membahas proses perdamaian di Timur Tengah dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu selama satu pertemuan di 10 Downing Street. Pertemuan kedua pemimpin ini menjadi pertemuan bilateral pertama mereka.
Tak ada kalimat setelah pertemuan pribadi yang dilewatkan dengan makan siang bersama itu. Menurut penuturan seorang juru bicara May, selama pembahasan kedua pemimpin tersebut berbicara mengenai proses perdamaian Timur Tengah.
May juga membahas komitmen kuat Inggris terhadap penyelesaian dua-negara sebagai cara terbaik untuk mewujudkan kestabilan dan perdamaian di wilayah itu. Tak hanya itu, juru bicara tersebut menambahkan, Perdana Menteri May kembali menyampaikan penentangan Inggris terhadap kegiatan permukiman.
Sebagaimana dilansir dari Antara, Selasa (7/2/2017), selama pertemuan tersebut, May dan Netanyahu menyampaikan komitmen untuk bekerja sama dalam membangun persahabatan lama dan hubungan kuat yang sudah ada.
Seperti diketahui, Inggris dan Israel memiliki hubungan di banyak bidang, mulai dari perdagangan dan penanaman modal, sampai pada inovasi dan teknologi, dan pertahanan serta keamanan.
"Mereka membahas kepercayaan bersama dalam perdagangan bebas dan sepakat untuk membentuk kelompok kerja perdagangan baru Inggris-Israel untuk melanjutkan kemajuan yang telah tercipta dalam hubungan penanaman modal dan perdagangan yang berkembang, dan mempersiapkan dasar bagi kesepakatan dagang pra-Brexit," juru bicara itu menambahkan.
Kedua pemimpin tersebut juga membahas peluang untuk meningkatkan penanaman modal di bidang penelitian, pembangunan dan teknologi, dan memperkuat kemitraan di semua bidang itu antara kedua pemerintah, universitas dan kegiatan usaha. Mereka juga membahas berbagi keterangan di bidang intelijen dan keamanan media.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari