tirto.id - Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan karena adanya rentetan gempa selama beberapa hari ini di Indonesia.
Menurut Daryono, hingga siang hari ini Rabu 13 Januari 2021 pukul 14.00 WIB sudah terjadi lima kali aktivitas gempa signifikan yang guncangannya dirasakan oleh masyarakat di beberapa wilayah Indonesia, di antaranya,
1. Gempa Bangli, Bali magnitudo 3,1 terjadi pukul 00.57.33 WIB. Gempa ini dipicu sesar aktif dengan episenternya berlokasi di darat pada jarak 14 km arah baratlaut Bangli dengan kedalaman 10 km dirasakan di Bangli dan sekitarnya dalam skala intensitas II-III MMI.
2. Gempa Waropen, Papua magnitudo 6,0 terjadi pukul 01.17.39 WIB. Gempa ini dipicu sesar aktif dengan episenter di darat pada jarak 89 km arah utara Kota Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada kedalaman 47 km, dirasakan di Nabire pada skala intensitas II-III MMI.
3. Gempa Pasawaran, Lampung magnitudo 3,4 terjadi pukul 2.54.45 WIB. Gempa ini diduga dipicu Sesar Menanga dengan episenter berlokasi di darat pada jarak 15 km baratdaya Bandar Lampung dengan kedalaman 1 kilometer. Gempa ini dirasakan di wilayah Kecamatan Natar dalam skala intensitas II MMI.
4. Gempa Pasawaran, Lampung yang kedua ini memiliki magnitudo 3,4 terjadi pukul 12.26.20 WIB. Gempa ini diduga juga dipicu Sesar Menanga. Gempa ini dirasakan di wilayah Pasawaran dalam skala intensitas II MMI kedalaman 2 km.
5. Gempa Seluma, Bengkulu magnitudo 4,6 terjadi pukul pukul 13.18.22 WIB. Gempa ini dipicu aktivitas subduksi lempeng dengan episenter berlokasi di laut pada jarak 65 km baratdaya Seluma, Bengkulu pada kedalaman 35 kilometer. Gempa ini dirasakan di Seluma dengan skala intensitas III MMI dan Kota Bengkulu dengan Skala Intensitas II MMI.
"Masyarakat tidak perlu cemas dan khawatir dengan meningkatnya aktivitas gempa di berbagai wilayah di Indonesia sejak awal Januari 2021, tetapi tetap harus waspada," tegasnya.
Beberapa gempa signifikan yang terjadi akhir-akhir ini jaraknya berjauhan dengan sumber gempa dengan kedalaman yang berbeda. Sehingga antar gempa tersebut tidak ada kaitannya. Kecuali rentetan gempa yang terjadi di Pasawaran yang diduga aktivitas swarm. Sejak 6 Januari 2021 hingga hari ini BMKG sudah mencatat sebanyak 23 kali gempa.
Fenomena rentetan gempa di berbagai wilayah di Indonesia saat ini sebenarnya masih tergolong wajar karena sumber gempa di Indonesia memang sangat banyak. Masing-masing sumber gempa memiliki akumulasi stress sendiri-sendiri dan memiliki saat rilis energi gempa sendiri-sendiri.
"Kita memiliki banyak sumber gempa, dengan rincian 13 segmentasi megathrust dan lebih dari 295 sumber gempa sesar aktif, sehingga wajar jika sering gempa," ujarnya.
Masyarakat tidak perlu panik dengan aktivitas gempa yang terjadi, karena aktivitas gempa tidak bisa dihentikan, yang penting kita ada upaya mitigasi bencana gempa, dengan membangun bangunan rumah tahan gempa dan memahami cara selamat saat terjadi gempa.
Hal tersebut adalah satu-satunya solusi yang harus diwujudkan untuk menyelamatkan jiwa dan mengurangi risiko bencana gempa merusak.
Editor: Agung DH