Menuju konten utama

Teriakan YC Jadi Modal Polisi Ungkap Jaringan Bom Bandung

Kabagpenum Mabes Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan, teriakan Yayat Cahdiyat akan menjadi petunjuk Kepolisian dalam mengungkap identitas dan kelompok jaringan pengeboman.

Teriakan YC Jadi Modal Polisi Ungkap Jaringan Bom Bandung
Tim Jibom dan Inafis melakukan olah TKP lokasi ledakan diduga bom panci di taman Pandawa, Bandung, Jawa Barat, Senin (27/2). Taman Pandawa merupakan lokasi pertama kali bom diledakkan oleh dua pelaku terduga teroris sebelum diamankan oleh kepolisian di kantor kelurahan Arjuna Bandung. ANTARA FOTO/Novrian Arbi.

tirto.id - Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Yusri Yunus membenarkan adanya teriakan permintaan tersangka Yayat Cahdiyat (YC) yang ingin bertemu Densus 88 guna meminta salah satu kawan yang ditangkap Densus dibebaskan. Teriakan YC pun menjadi alat Kepolisian untuk mengetahui dan mendalami pola jaringan teror tersebut.

"Dia minta temannya supaya dibebaskan nanti," kata Yusri kepada Tirto, Senin (27/2/2017).

Yusri mengatakan, hal itu diutarakan YC saat berada di Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Bandung, Jawa Barat. Kala itu, YC berteriak kepada polisi sebelum dilumpuhkan Densus 88. Sejumlah warga juga mendengar teriakan YC itu.

‎Sampai saat ini, pihak Polda Jabar masih mendalami keterangan masyarakat. Mereka masih mengklarifikasi nama yang diminta YC untuk dibebaskan itu.

Di sisi lain,‎ Kabagpenum Mabes Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan, teriakan YC justru menjadi petunjuk Kepolisian dalam mengungkap identitas dan kelompok YC.

‎"Kalimat itu menjadi bahan utama untuk menggali yang bersangkutan siapa dan kita ketahui dan akhirnya kita pahami yang bersangkutan mantan narapidana dari kasus pelatihan militer di Aceh," ujar Martinus di Mabes Polri.

‎Martin membenarkan, orang-orang kelurahan mendengar YC meminta untuk menemui Densus 88. Dari informasi warga, YC mengutarakan permintaannya dengan cara berteriak dengan nada mengancam.

‎Berkat teriakan YC, Kepolisian sudah melakukan pemetaan dan memantau pergerakan jaringan YC. Akan tetapi, sampai saat ini, Kepolisian masih mendalami posisi YC hingga jaringan dan afiliasinya, apalagi saat ini muncul sel-sel mandiri sehingga perlu dilihat secara lebih spesifik.

"Nanti kita akan satu per satu mengurai ini, menganalisa ini, termasuk terakhir yang bersangkutan bertemu dengan siapa-siapa saja tentu ini jadi pendalaman kota nanti," kata Martin.

Baca juga artikel terkait BOM BANDUNG atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Hukum
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Alexander Haryanto