tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi di tahun 2019 hanya ada di angka 2,72 persen. Angka tersebut merupakan inflasi terendah yang terjadi dalam 10 tahun terakhir.
Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, inflasi yang terjadi di tahun 2019 masih jauh di bawah target pemerintah yaitu 3 persen.
"Inflasi Desember 2019, berdasarkan hasil pemantauan dari 82 kota inflasi terjadi inflasi sebesar 0,34 persen. Maka inflasi 2019 2,72 persen. Masih jauh dibandingkan target ada jauh di bawah 3 persen," jelas dia di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Kamis (2/1/2020).
Ia menjelaskan, inflasi tersebut terendah sejak tahun 2009 dengan inflasi 2,78 persen. Rendahnya inflasi pada tahun 2019 kata Suhariyanto terjadi karena beberapa komoditas yang di tahun lalu memicu inflasi tidak terjadi di tahun 2019.
"Kenapa rendah, karena tahun ini harga cukup terkendali, misalnya beras padahal beras ini bobotnya tinggi di 2018. 2019 aman, cadangan Bulog cukup," tuturnya.
Suhariyanto menambahkan, beberapa kebijakan pemerintah juga dinilai efisien mengendalikan inflasi pada tahun 2019 dibandingkan tahun sebelumnya. Misalnya, kata Suhariyanto, item yang jadi pemicu inflasi yaitu kenaikan harga BBM dan kenaikan tarif penerbangan.
"Ada pula kan di 2018 kebijakan kenaikan BBM pertama. Kemudian juga 2018 tarif udara 2018 bergerak liar. Beberapa penyebab itu itu tak jadi penyebab di 2019 administered price [harga yang diatur pemerintah] enggak keluar," jelas dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Hendra Friana