tirto.id - 10 terduga teroris dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap di Merauke, Papua pada 28 Mei 2021, berencana menyerang kantor polisi dan rumah ibadah di daerah setempat.
“Yang bersangkutan sudah lakukan sumpah setia ke ISIS, merencanakan aksi teror di gereja Merauke, Polres Merauke, dan Satlantas Merauke,” ucap Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono, di Mabes Polri, Senin (31/5/2021).
Senjata tajam, senapan angin, panah, serta beberapa cairan kimia disita sebagai barang bukti dan kini masih diperiksa oleh polisi. Berdasar penelusuran polisi, 10 orang tersebut tergabung dalam kelompok WhatsApp dan Telegram yang membahas unsur radikalisme.
Para terduga teroris yakni AK, SB, ZR, UAT, DS, SD, WS, YK, AP, dan IK. Selain itu, jajaran Polres Mimika kini masih melacak kemungkinan adanya sel-sel jaringan teroris yang dibekuk di Merauke, berada di wilayah Timika.
Kapolres Mimika AKBP IGG Era Adhinata mengatakan bahwa wilayah yang ia pimpin menjadi tempat transit kelompok terduga teroris tersebut.
"Faktanya, Timika merupakan jalur transit kelompok teroris yang ditangkap di Merauke. Sampai sekarang kami belum mendapatkan informasi lanjutan apakah ada sel-sel teroris itu yang ada di Timika. Kami masih terus menunggu informasi lanjutan hasil pengembangan penyidikan kasus terorisme di Merauke oleh Tim Densus 88 Anti Teror Polri," kata dia seperti dikutip Antara.
Sementara, Kepala Badan Kesbagpol Mimika Yan Selamat Purba menyatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan seluruh ormas di wilayah itu untuk mencegah masuknya kelompok dan jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah ke Mimika.
"Kami sudah mewanti-wanti teman-teman ormas, FKUB dan lainnya jangan sampai kejadian di Merauke itu terjadi di Timika. Jika melihat gejala-gejala yang tidak semestinya, misalnya ada perkumpulan yang tidak biasa, yang menimbulkan kecurigaan segera dilaporkan kepada pihak yang berwajib," ucap Purba.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Abdul Aziz