tirto.id - PT Bank Central Asia (BCA) menyatakan kinerjanya per semester I 2020 cukup terdampak oleh pandemi COVID-19. Dampak cukup kentara pada pergerakan kredit yang menjadi salah satu bisnisnya.
Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) BCA naik menjadi 2,1 persen pada semester I 2020. Lebih tinggi dari periode yang sama di tahun 2019 sebanyak 1,4 persen.
Sejalan dengan itu, biaya pencadangan atas penurunan nilai aset mencapai Rp6,5 triliun pada semester I 2020. Kenaikan ini selaras dengan peningkatan risiko potensi penurunan kualitas kredit.
Per Juni 2020, BCA mencatatkan permintaan kredit yang lebih rendah. Khususnya Maret hingga Juni 2020, pertumbuhan kredit hanya mencapai 5,3 persen year on year (yoy) menjadi Rp595,1 triliun.
Penopangnya kredit korporasi senilai Rp257,9 triliun yang tumbuh 17,7 persen yoy. Sementara itu, total portofolio kredit konsumer turun 5,1 persen yoy menjadi Rp146,9 triliun.
Kredit komersial dan UKM turun 0,9 persen yoy menjadi Rp184,6 triliun. Kredit KPR tumbuh stagnan di kisaran 0,3 persen yoy menjadi Rp91 triliun. Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) turun 11,9 persen yoy menjadi Rp42,5 triliun. Saldo outstanding kartu kredit turun 18,6 persen yoy menjadi Rp10,6 triliun lantaran penurunan konsumsi domestik.
Imbasnya laba bersih pada semester pertama 2020 hanya tercatat sebesar Rp12,2 triliun. Nilai ini turun dari periode yang sama di 2019 senilai Rp12,9 triliun.
“BCA fokus mendukung nasabah untuk menghadapi kondisi perlambatan bisnis dengan memberikan restrukturisasi kredit secara selektif pada berbagai segmen,” ucap Presiden Direktur PT Bank Central Asia Jahja Setiaatmadja dalam keterangan tertulis, Senin (27/7/2020).
Selain itu, BCA mencatatkan dana giro dan tabungan (CASA) tumbuh 12,8 persen yoy menjadi Rp575,9 triliun. Nilai itu berkontribusi sebesar 75,6 persen dari total dana pihak ketiga pada Juni 2020.
Total dana pihak meningkat 13,0 persen yoy menjadi Rp761,6 triliun. Posisi likuiditas kata BCA tetap terjaga dengan Loan to Debt Ratio (LDR) sebesar 73,3 persen.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Abdul Aziz