Menuju konten utama

TEI Diharapkan Buka Peluang Pasar Ekspor Baru Bagi IKM

Trade Expo Indonesia (TEI) secara resmi telah dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (12/10/2016). Dengan mengundang 1.200 perusahaan asing, pameran tersebut dinilai mampu membuka peluang untuk meraih pasar ekspor baru bagi Industri Kecil Menengah (IKM) dalam negeri.

TEI Diharapkan Buka Peluang Pasar Ekspor Baru Bagi IKM
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kanan), didampingi Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Arlinda (kiri) meninjau persiapan Trade Expo Indonesia 2016 di JIExpo PRJ Kemayoran, Jakarta, Senin (10/10). Trade Expo Indonesia 2016 akan berlangsung 12 - 16 Oktober 2016, yang akan menampilkan produk unggulan Indonesia berkualitas ekspor, dan menurut rencana akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo. ANTARA FOTO/HO/Wawan.

tirto.id - Kementerian Perdagangan kembali menggelar Trade Expo Indonesia (TEI) yang secara resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo, Rabu (12/10/2016). Pameran bertajuk "Indonesia: Source of Natural and Creative Products" itu mengundang 1.200 perusahaan asing yang diharapkan dapat mendorong Industri Kecil Menengah (IKM) di Tanah Air.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menilai, TEI mampu membuka peluang untuk meraih pasar ekspor baru bagi IKM dalam negeri. "Peluang ini bisa dibuka, dari pembeli yang datang dan melalui informasi virtual," ujarnya saat ditemui wartawan pada kesempatan yang sama di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta.

Airlangga mendorong IKM nasional untuk terus meningkatkan kapasitas produksinya sembari mencari pasar ekspor baru yang potensial seperti Afrika dan Amerika Latin. Menurutnya, nilai ekspor kedua negara tersebut masih sangat kecil dan terdapat potensi yang bisa digali.

Ia menyebutkan, IKM Indonesia dapat memproduksi garmen, mebel, serta kertas yang dibutuhkan kedua kawasan itu. "Sebaliknya, Indonesia bisa mendapatkan produk-produk agrikultur asal Amerika Latin, seperti daging dan kacang kedelai," tambahnya, seperti dikutip kantor berita Antara.

Airlangga juga mengatakan pihaknya akan mendorong peningkatan kapasitas serta akses pembiayaan, peralatan, teknologi dan standar.

Senada dengan Airlangga, Kementerian Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi mengatakan TEI juga mampu menjadi ajang penguatan diplomasi ekonomi Indonesia dengan negara-negara sahabat lainnya.

"Kami berusaha memperkuat diplomasi ekonomi bersama Kementerian dan Lembaga, serta sektor swasta," ujar Retno.

Demi mendukung keberhasilan pameran ekspo berskala internasional itu, Kemenlu telah mengundang 1.200 perusahaan asing untuk menghadiri TEI. Perusahaan-perusahaan tersebut terdiri dari pembeli potensial yang datang dari 72 negara.

Retno menyampaikan, Kemenlu juga mengundang 669 perusahaan dari pasar ekspor non-tradisional Indonesia, seperti Amerika Latin, Timur Tengah, Afrika, Eropa Tengah dan Timur, Asia Tengah dan Selatan, Afghanistan, Palestina dan Fiji.

Dengan demikian, terdapat total 15.562 pembeli potensial yang sudah mengonfirmasi kehadirannya di TEI yang berasal dari 120 negara. Sejumlah negara pun mengirimkan delegasinya dalam jumlah besar, di antaranya Nigeria, Malaysia, India, Arab Saudi, Thailand, Papua Nugini dan Bangladesh.

Sebagai informasi, produk IKM yang menjadi andalan ekspor pada pameran yang digelar 12-16 Oktober itu antara lain mode, mebel, makanan dan minuman, perhiasan juga minyak atsiri.

Baca juga artikel terkait TRADE EXPO INDONESIA atau tulisan lainnya dari Ign. L. Adhi Bhaskara

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Ign. L. Adhi Bhaskara
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara