tirto.id - Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, resmi menutup gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 yang berlangsung di ICE BSD, Tangerang, Banten, Sabtu (12/10/2024) malam.
Seiring dengan berakhirnya gelaran tersebut, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat total transaksi prospektif barang dan jasa maupun investasi sebesar 22,73 miliar dolar Amerika Serikat (AS), melebihi target yang ditetapkan sebesar 15 miliar dolar AS.
"Per hari ini pukul 12.00 WIB, jumlah ekshibitor adalah sebanyak 1.460 pelaku bisnis, jumlah visitors 41,488 orang dari 140 negara. Dari total visitor yang tadi, jumlah buyer mancanegara sebanyak 8.042 orang," paparnya dikutip dari saluran YouTube Kementerian Perdagangan, Minggu (13/10/2024).
Jika dirinci, transaksi barang dan jasa tercatat sebesar 19,69 miliar dolar AS dan transaksi investasi senilai 3,4 miliar dolar AS. Adapun negara-negara dengan transaksi terbesar selama TEI ke-39 yaitu India sebesar 7,46 miliar dolar AS, Vietnam 3,67 miliar dolar AS, Belanda 2,76 miliar dolar AS, Filipina 2,25 miliar dolar AS, dan Mesir sebesar 623,40 juta dolar AS.
Laki-laki yang karib disapa Zulhas itu melanjutkan, transaksi yang dlakukan bisa lebih banyak lagi jika tak mengalami kendala pembayaran. Namun, karena kendala tersebut, Mesir baru hanya bisa melalukan transaksi bersih senilai 623,40 juta dolar AS dalam Trade Expo kali ini.
"Capaian ini lebih sedikit, oh banyak juga. Lebih banyak karena kita target pada waktu kemarin adalah 15 miliar dolar. Jadi 15 (miliar dolar AS) target, yang tercapai 22,73 miliar dolar AS. Alhamdulillah," sambung Zulhas.
Pada kesempatan ini, Zulhas juga berpesan kepada Menteri Perdagangan selanjutnya untuk dapat meningkatkan nilai total transaksi TEI tahun depan. Pun TEI tahun depan juga diharapkan dapat menjaring lebih banyak eksportir dan buyer lebih banyak lagi.
"Mari kita mendukung pertumbuhan perekonomian dengan terus bekerja sama melalui kolaborasi yang sudah terjalin dengan baik untuk ekspor non-migas Indonesia," ujar Zulhas.
Sementara itu, dalam gelaran ini, Kementerian Perdagangan menyuguhkan promosi terintegrasi antara penjual dengan pembeli (buyer) dan eksportir. Dengan ini, para pelaku usaha lokal diharapkan bisa memperkenalkan produknya ke pasar internasional.
Selain itu, ada pula kegiatan-kegiatan pendukung di antaranya business matching, business counseling, seminar internasional, forum bisnis, serta dialog bisnis.
"Nilai ekspor produk dalam negeri bisa didongkrak lewat berbagai upaya, misalnya meningkatkan daya saing sampai mencari pasar baru non tradisional dengan bantuan perwakilan-perwakilan perdagangan yang ada di luar negeri," pungkas Zulhas.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Fahreza Rizky