tirto.id - Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono menyebut bahwa tarif bus royal Transjakarta Jabodetabek sebesar Rp20.000 masih belum bisa diturunkan. Hal itu terjadi lantaran tarif tersebut tidak disubsidi dan ditetapkan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
Saat ditemui di Balai Kota, Selasa (13/3/2018), Budi berujar, "kami enggak mungkin kasi harga lebih murah nanti menggagalkan program."
Kendati demikian, ia menilai tarif tersebut tak terlalu mahal jika dibandingkan dengan fasilitas yang disediakan di dalam bus. Karena itulah, kata Budi, ia tak mau buru-buru melakukan kajian pengubahan tarif.
"Mahal enggak kemahalan itu relatif yah. Rp3.500 [tarif Transjakarta] itu kan kemurahan. Karena ada subsidi," ungkap Budi.
Berbeda dengan bus Transjakarta lainnya, bus-bus Royaltrans memang lebih lengkap, seperti USB Port di setiap kursi penumpang, sehingga para penumpang dapat melakukan pengisian baterai pada masing-masing gawai (gadget).
Bus tersebut juga memiliki tempat duduk lebar yang terbuat dari busa dan menghadap ke depan. Selain itu, di dalam bus tersebut terdapat pula satu unit televisi berukuran 19 inch di belakang sopir sebagai hiburan bagi para penumpang.
Bus royal Transjakarta mulai dioperasikan sejak kebijakan ganjil-genap di gerbang Tol Cikampek diberlakukan Senin kemarin (12/3/2018).
Ada beberapa keberangkatan dari arah Bekasi menuju Jakarta. Bus Royaltrans yang melalui Tol Bekasi Barat memiliki dua titik tunggu bagi penumpang, yaitu Summarecon Mall Bekasi dan Mega City Bekasi dengan tujuan Plaza Senayan, Kuningan, Podomoro City dan Blok M. Waktu keberangkatannya bervariasi, bus pertama dimulai pada pukul 05.20 WIB dan bus terakhir pukul 09.10 WIB.
Ada pula bus Royaltrans via Bekasi Barat dengan tujuan Thamrin City yang memiliki dua titik tunggu bagi penumpang, yaitu Taman Galaxi dan Mega City Bekasi. Bus pertama diberangkatkan pada pukul 05.10 WIB, sedangkan bus terakhir pukul 05.50 WIB.
Budi tak mempermasalahkan sepinya penumpang di hari-hari pertama operasi bus tersebut. Menurutnya, "aturan main ganjil genap bisa jadi promosi tersendiri untuk premium bus kami dan posisi terutama di Bekasi Barat itu kan sangat eye catching bagus."
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto