Menuju konten utama

Tanpa Bahas Kasus HAM, Debat Pilpres Mirip Diskusi Sekolah

Dengan studi kasus, masyarakat bisa melihat apa solusi kedua kubu untuk masalah-masalah HAM yang belum selesai.

Tanpa Bahas Kasus HAM, Debat Pilpres Mirip Diskusi Sekolah
Ketua KPU Arief Budiman (kiri) dan anggota Bawaslu RI Mochammad Afifuddin melihat surat suara Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2019 di Ruang Sidang KPU, Jakarta, Jumat (4/1/2019). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Debat Capres-cawapres Pilpres 2019 putaran perdana pada Kamis (15/1/2019) diprediksi mirip diskusi akademis seperti di sekolah.

Peneliti senior Pusat Penelitian Politik LIPI Syamsuddin Haris mengkritik keputusan KPU mengenai tak diperbolehkannya membahas kasus dalam debat Pilpres 2019 mendatang. Ia menilai debat HAM tak akan berpengaruh apa-apa tanpa berlandaskan studi kasus.

"Saya sangat menyayangkan KPU tidak boleh mengangkat kasus. Kenapa? Sebab ini tak punya dampak. Debat hanya diskusi akademis saja. Jadi kalau hanya diskusi konsep, ya ini kembali lagi ke zaman sekolah," katanya saat ditemui Tirto di kantor LIPI, Selasa (15/1/2019).

Sebab, kata Syamsuddin, dengan studi kasus, masyarakat bisa melihat apa solusi kedua kubu untuk masalah-masalah HAM yang belum selesai.

"Gimana pun butuh satu-dua kasus untuk mendalami setiap isu atau tema debat, agar tidak hanya bolak-balik konsep saja," katanya.

Dengan melihat debat tanpa studi kasus tersebut, Syamsuddin menilai debat akan bersifat seremonial dan normatif saja tanpa membahas hal-hal substantif.

Rencananya, dalam debat yang digelar KPU akan ada enam segmen. Pertama adalah pembuka dengan panyampaian visi-misi kedua pasangan. Segmen dua dan tiga adalah menjawab pertanyaan terbuka dari tiap panelis.

Sementara segmen empat dan lima, adalah pertanyaan tertutup yang disampaikan masing-masing pasangan calon. Kemudian terakhir, adalah pernyataan penutup kedua pasangan calon untuk mengkampanyekan Pemilu 2019 damai.

Baca juga artikel terkait DEBAT CAPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Politik
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Zakki Amali