tirto.id - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon menanggapi isu jika Partai Demokrat ingin berpindah koalisi ke paslon 01, Jokowi-Ma'ruf.
Terkait hal tersebut, dirinya mengatakan biarkan waktu yang menjawab.
Namun dirinya mengimbau, untuk tidak menduga-duga sebelum Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil rekapitulasi suara pada tanggal 22 Mei nanti.
"Kita akan melihat apa yang akan terjadi dalam waktu - waktu ke depan ini seperti apa. Jadi jangan mengambil satu sikap komentar ataupun prediksi sebelum apa yang terjadi ke depan ini setelah tanggal 22 mei," ujarnya saat di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (14/5/2019).
Politikus Partai Gerindra itu pun berharap agar semua anggota dari Partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Adil Makmur tetap solid dan punya pandangan yang sama.
"Tentu kita berharap agar semua anggota Koalisi Indonesia Adil makmur yang telah berjuang selama setidaknya 10 bulan, punya satu sikap yang sama dan punya pandangan yang sama tentang perkembangan keadaan," terangnya.
"Kita tidak tahu perkembangan ke depan akan seperti apa dinamikanya dan saya kira itu juga akan menentukan langkah-langkah dari setiap parpol, kita lihatlah nanti," ucapnya.
Sebelumnya Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Arief Poyuono mengaku marah dan kesal terhadap elite-elite Partai Demokrat.
Arief pun meminta Demokrat keluar dari Koalisi Adil dan Makmur yang mendukung Prabowo-Sandiaga.
"Demokrat sebaiknya keluar saja dari koalisi Adil Makmur. Jangan elitnya dan ketua umum[nya] kayak serangga undur-undur ya. Mau mundur dari koalisi saja pakai mencla-mencle segala. Monggo keluar saja," kata Arief lewat keterangan tertulis yang diterima wartawan Tirto, Jumat (10/5/2019).
Arief menilai Demokrat setengah hati berada di dalam koalisi. Selain itu, dia menuding Demokrat tidak berkontribusi terhadap perolehan suara Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019.
"Wong, enggak ada pengaruhnya menghasilkan suara Prabowo-Sandi selama ini. Malah menurunkan suara," kata dia.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Nur Hidayah Perwitasari