Menuju konten utama

Tak Gabung Holding BUMN Pangan, Bulog akan Jadi Badan Pangan

Menteri BUMN tidak memasukkan Bulog ke dalam holding BUMN pangan. Bulog akan diubah fungsinya.

Tak Gabung Holding BUMN Pangan, Bulog akan Jadi Badan Pangan
Dirut Perum Bulog Budi Waseso (tengah) dan Direktur Operasi dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi (kanan) berbincang dengan pedagang ketika meninjau kestabilan harga gula di Pasar Jatinegara, Jakarta, Jumat (15/5/2020). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/pras.

tirto.id - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menegaskan bahwa Bulog tidak dimasukkan dalam holding BUMN klaster pangan. Ini dikarenakan Bulog akan diubah fungsinya menjadi badan pangan nasional.

Menteri BUMN Erick Thohir sudah menyampaikan rencananya terkait perubahan fungsi Bulog tersebut. Hanya saja, Budi Waseso mengaku tidak mengetahui kapan perubahan tersebut direalisasikan.

"Karena ada rencana program Bulog ini akan berubah. Saya tidak tahu ini berubahnya kapan dan untuk apa jadinya, saya belum tahu. Tapi salah satunya menjadi badan pangan, sehingga dipisahkan oleh Pak Menteri," kata Budi Waseso atau akrab disapa Buwas di Jakarta, Kamis (4/2/2021), seperti dilansir Antara.

Buwas mengaku tidak mempermasalahkan terkait dibentuknya holding BUMN Pangan tanpa memasukkan Bulog yang memang ditugaskan sebagai pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan dan buffer stock.

Menurut dia, Bulog akan terus fokus menjalankan penugasan pemerintah, terutama menjaga stok aman cadangan beras pemerintah (CBP), serta menyerap produksi gabah petani guna stabilisasi harga.

Holding BUMN sektor pangan yang telah dibentuk oleh Kementerian BUMN terdiri dari PT RNI, Berdikari, Perikanan Indonesia (Perindo), Perikanan Nusantara (Perinus), Pertani, Sang Hyang Seri, PT Bhanda Ghara Reksa (BGR Logistics), Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan PT Garam. Induk BUMN pangan adalah PT RNI.

Baca juga artikel terkait BULOG

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Penulis: Antara
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti