Menuju konten utama

Tak Ada yang Gila di Kota Ini Masuk Sundance Film Festival 2020

Tak Ada yang Gila di Kota Ini masuk ke nominasi Short Film di Sundance Film Festival 2020.

Tak Ada yang Gila di Kota Ini Masuk Sundance Film Festival 2020
Film Tak Ada yang Gila di Kota Ini (No One is Crazy in This Town) karya sutradara Wregas Bhanuteja berhasil masuk kompetisi Short Film di Sundance Film Festival 2020. foto/rilis Rekata Studio

tirto.id - Film Tak Ada yang Gila di Kota Ini (No One is Crazy in This Town) karya Wregas Bhanuteja masuk ke nominasi program Short Film di Sundance Film Festival 2020. Dikutip dari keterangan resmi yang diterima Tirto, Rabu (11/12/2019), Sundance merupakan salah satu festival film terbesar yang akan diselenggarakan pada 23 Januari hingga 2 Februari 2020 di Park City, Utah, Amerika Serikat.

Tak Ada yang Gila di Kota Ini akan bersaing dengan film pendek lain dari 27 negara untuk memperebutkan penghargaan tertinggi Short Film Grand Jury Prize. Film yang diproduseri Adi Ekatama dari Rekata Studio ini berhasil masuk Sundance setelah tersaring dari 10.397 film (4.992 film dari Amerika Serikat dan 5.405 film internasional) yang mendaftar.

"Dengan jumlah film yang mendaftar mencapai 10.397 judul dan belum pernah sebanyak ini pada Sundance tahun-tahun sebelumnya, kami jadi memiliki sangat banyak film pendek yang bagus untuk dipilih," kata Senior Programmer, Shorts di Sundance Film Festival 2020, Mike Plante, dalam keterangan tertulisnya.

“Hal ini sangat menggembirakan bagi kami untuk bisa berbagi begitu banyak visi unik dan talenta-talenta baru dari dunia film pendek yang sedang berkembang subur,” ujarnya.

Melalui festival ini pula, film Tak Ada yang Gila di Kota Ini rilis perdana di wilayah Amerika Utara (North American Premiere).

Sepanjang 2019, film yang dibintangi Oka Antara ini juga telah masuk beberapa kompetisi dan melakukan pemutaran perdana (premiere) seperti di World Premiere di Busan International Film Festival ke-24, International Premiere di Internationale Kurzfilmtage Winterthur ke-24, Indonesian Premiere di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) ke-14, dan Singapore International Film Festival ke-30.

Terakhir, film Tak Ada yang Gila di Kota Ini memenangkan Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2019 sebagai Film Cerita Pendek Terbaik.

Wregas Bhanuteja menyatakan, Sundance Film Festival memiliki arti penting, terlebih bagi dirinya sebagai pembuat film. Pencapaian ini juga menjadi kesempatan pertama sutradara berusia 27 tahun ini untuk menembus festival film di benua Amerika.

Selama berkarier, Wregas pernah memenangkan penghargaan Leica Cine Discovery Prize sebagai Film Pendek Terbaik di 55th Semaine de la Critique pada Festival Film Cannes 2016 lewat film pendeknya, Prenjak.

"Sundance ini bisa menjadi pengalaman baru, karena penonton di Amerika memiliki perspektif yang berbeda dibandingkan penonton film dari negara lain. Hal ini dapat membuka ruang diskusi baru tentang bagaimana saya menawarkan suatu cerita yang datang dari kultur dan latar belakang saya di Indonesia, khususnya di Jawa,” kata Wregas.

"Diskusi ini tentu akan memengaruhi saya dalam menyikapi karya-karya saya berikutnya. Karena dengan mengenal lebih banyak ruang dan dimensi baru dari perspektif penonton, akan memperkaya saya ketika membuat ide-ide dalam karya-karya selanjutnya," katanya, menambahkan.

Selain Tak Ada yang Gila di Kota Ini, film panjang Perempuan Tanah Jahanam (Impetigore) karya Joko Anwar juga masuk ke program Midnight. Total jumlah film panjang yang lolos masuk Sundance tahun ini mencapai 118 judul.

Sinopsis Film Tak Ada yang Gila di Kota Ini

Film ini berkisah saat masa liburan. Bos salah satu hotel besar dan berpengaruh di kota memerintahkan Marwan (Oka Antara) dan teman-temannya untuk mengangkut semua Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang masih berkeliaran di jalan-jalan raya.

Mereka harus “mengambil” dan membuangnya ke hutan. Si Bos tidak ingin ODGJ merusak “pemandangan” kota untuk para turis. Alih-alih membiarkan ODGJ ini tewas di hutan, ternyata Marwan punya rencana rahasia.

Tak Ada yang Gila di Kota Ini merupakan adaptasi dari cerita pendek (cerpen) karya Eka Kurniawan dengan judul yang sama. Cerpen tersebut masuk dalam buku Cinta Tak Ada Mati oleh Gramedia Pustaka Utama pada 2018.

Selain Oka Antara, pemain lain yang bergabung di antaranya Sekar Sari, Pritt Timothy, Jamaluddin Latif, dan Kedung Darma Romansha. Film ini berdurasi 20 menit.

"Dalam menulis adaptasi cerita dan skenario film pendek ini, saya berpatokan manusia di muka bumi pasti memiliki emosi, dan emosi adalah sesuatu yang universal. Kita bisa memiliki perasaan atau emosi yang sama dalam menyikapi suatu hal," ungkap Wregas, yang menulis skenario film ini bersama Henricus Pria.

"Rasa dan emosi kemarahan terhadap kekuasaan itulah yang saya pakai dalam film ini. Jika penonton di Amerika nanti bisa memahaminya maka berarti transfer emosi yang saya rasakan juga berhasil," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait SUNDANCE FILM FESTIVAL atau tulisan lainnya dari Sirojul Khafid

tirto.id - Film
Kontributor: Sirojul Khafid
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Dipna Videlia Putsanra