Menuju konten utama

Tahapan Pemberian MPASI yang Benar Sesuai Usia Bayi

Tahapan memberikan MPASI pada bayi yang benar, sesuai dengan usianya. 

Tahapan Pemberian MPASI yang Benar Sesuai Usia Bayi
Ilustrasi MPASI. foto/Istockphoto

tirto.id - Bagi orang tua yang memiliki buah hati berusia bayi, permasalahan nutrisi adalah hal yang sering menjadi perhatian utama.

Asupan nutrisi yang tepat adalah faktor utama berhasilnya proses tumbuh kembang bayi, sehingga bayi bisa tumbuh menjadi manusia yang sehat dan berdaya guna.

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, pada awal-awal pertumbuhan, kebutuhan nutrisi bayi selama 6 bulan pertama dipenuhi melalui ASI. Namun, seiring bertambahnya usia, ASI saja ternyata tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan asupan nutrisi bayi.

Pada usia 6 bulan ke atas, bayi membutuhkan tambahan energi, protein dan zat besi. Jika kebutuhan ini hanya dipenuhi oleh ASI, maka sudah dipastikan, bayi akan kekurangan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh si bayi.

Oleh karena itu, pada usia 6 bulan ke atas, bayi membutuhkan makanan pendamping ASI, atau dikenal dengan MPASI.

Jadi, MPASI adalah nutrisi yang diberikan kepada bayi ketika masa transisi, yaitu masa bayi hanya mengonsumsi ASI atau susu formula, menjadi bayi mengonsumsi ASI plus makanan padat.

Menurut Kementerian Kesehatan, saat yang tepat untuk memberikan MPASI kepada bayi adalah saat bayi sudah menunjukkan tanda siap makan, yaitu pada usia 6 bulan ke atas. Tanda-tanda yang ditunjukkan oleh bayi di antaranya adalah:

- kepala sudah tegak

- sudah bisa duduk tanpa bantuan

- refleks menjulurkan lidah makin berkurang

- bayi tertarik jika melihat orang lain makan

- mencoba meraih makanan

- membuka mulut jika disodori makanan

Tahapan Tekstur MPASI yang Benar

Menurut rekomendasi dari Kementerian Kesehatan, pastikan MPASI pertama menggunakan tekstur yang sangat lembut.

Pemberian MPASI seperti itu bertujuan agar bayi cepat mengunyah makanan yang lembut dan menggumpal, meskipun mereka tidak memiliki gigi. Selanjutnya di perkenalkan Finger food.

Finger food adalah makanan berbentuk padat yang berukuran sesuai genggaman bayi. Makanan ini bisa berupa kue, buah, atau sayur yang dapat dimakan sendiri oleh si kecil tanpa harus dibantu.

Sebaiknya mudah digigit, dikunyah, dan dipegang sendiri oleh bayi. Finger food sebaiknya diberikan pada bayi usia 8-9 bulan.

Dengan memberikannya finger food dapat melatih Si Kecil untuk makan tanpa disuapi, sekaligus melatih keterampilan motorik halusnya, serta kemampuannya untuk menggigit dan mengunyah makanan

Beberapa jenis makanan yang bisa dijadikan finger food untuk bayi di antaranya:

1. Sayuran Rebus: seperti kentang, wortel, kembang kol, brokoli, atau ubi manis., sebaiknya dikukus atau dipanggang dulu sayuran tersebut hingga lunak.

2. Buah: apel matang, pir, mangga, atau papaya, alpukat matang pisang, Naga dll.

3. Sereal sebagai camilan finger food untuk Si Kecil. Berikan sereal yang mudah dipegang olehnya dan pilihlah yang rendah gula serta tanpa tambahan zat pewarna.

4. Telur adalah makanan yang kaya akan protein, kolin, vitamin B2, B12, dan folat yang baik untuk perkembangan bayi. Tapi sebelum memberikan telur pastikan sudah matang, karena, telur setengah matang masih mengandung bakteri Salmonella yang dapat mengganggu saluran cerna.

5. Keju mengandung kalsium yang baik untuk mendukung pertumbuhan tulang bayi. Oleh karena itu, memberikan keju sebagai makanan pendamping ASI.(MPASI) di tahun pertamanya merupakan hal yang tepat. Pilih keju yang memiliki tekstur lembut, tidak berbau, dan tidak lengket.

6. Daging merupakan sumber zat besi yang baik untuk pertumbuhan. disarankan memberikan daging sudah dimasak hingga empuk,lembut dan disuwir.

Setiap kali akan memberikan finger food, perlu dicicipi dulu untuk memastikan makanan tersebut mudah digigit, potongannya pas, lembut, dan lumer di mulut.

Memperkenalkan finger food kepada anak sejak dini merupakan hal yang penting. Akan tetapi, harus tetap waspada terhadap kemungkinan tersedak saat memakannya.

Tahapan MPASI Sesuai Usia Bayi

Dalam memberikan MPASI, anak harus diberikan secara perlahan dan bertahap sesuai usianya. Berikut ini tahapan dalam memberikan MPASI, yang dikutip dari situs resmi RSIA Masyita.

Usia 6 Bulan

Pada usia ini, bayi mengalami tahap adaptasi karena baru pertama kalinya mengenal makanan padat.

Makanan yang diberikan sebaiknya semi cair, tidak boleh terlalu padat dan tidak boleh terlalu cair. Hal ini bertujuan agar bayi mulai terbiasa dengan makanan padat. Makanan sebaiknya disaring untuk mendapatkan tekstur yang halus dan mudah dicerna.

Usia 7-8 Bulan

Di tahap ini, tekstur MPASI mulai dinaikkan perlahan. Yang sebelumnya halus, bisa dibuat dengan tekstur yang sedikit lebih kasar.

Jika pada tahap sebelumnya disaring, pada masa MPASI ini, makanan cukup diblender, tapi jangan diblender terlalu halus agar teksturnya lebih padat.

Usia 9-10 Bulan

Memasuki usia ini, tekstur MPASI kembali dinaikkan menjadi lebih kasar. Jika pada tahap sebelumnya menu MPASI diblender kasar, di tahap ini cukup dicacah dan diolah menjadi bubur kasar.

Usia 11 Bulan

Usia ini menjadi waktu yang tepat bagi bayi untuk mencoba nasi tim. Nasi tim memiliki tekstur yang agak lembek yang bertujuan sebagai latihan untuk naik ke tekstur selanjutnya.

Tujuan pemberian nasi tim adalah agar bayi mulai mengenal tekstur nasi sebagai makanan utamanya. Pada usia ini sebaiknya bayi sudah diberikan menu komplit, seperti nasi, sayur, dan lauk pauk.

Usia 12 Bulan

Pada usia ini sudah bisa diberi makanan layaknya orang dewasa. Namun, hindari makanan dengan bumbu yang terlalu tajam seperti lada atau cabe.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Yandri Daniel Damaledo