tirto.id - Setelah absen selama 15 tahun, band rock asal California, System of a Down merilis dua lagu baru. Dilansir dari NME, band bentukan tahun 1994 itu merilis dua lagu yang berjudul “Protect The Land” dan “Genocidal Humanoidz”.
Perilisan dua lagu itu menjadi ajang anggota System of a Down kembali reuni ke studio rekaman. Dua lagu baru tersebut juga dirilis sebagai bentuk solidaritas mereka untuk Armenia.
Para personel System of a Down, yaitu Serj Tankian, Daron Malakian, Shavo Odadjian dan John Dolmayan merupakan keturunan Armenia. Negeri tersebut saat ini sedang dilanda konflik dengan negara tetangganya Azerbaijan.
Dua lagu System of a Down itu dirilis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia terkait persoalan kemanusiaan di Armenia. Perilisan lagu baru tersebut juga dalam rangka penggalangan dana bantuan untuk masyarakat di salah satu kawasan Armenia, Artsakh.
Royalti dari dari penjualan lagu yang ditulis dan diproduksi oleh Daron Malakian tersebut akan diserahkan kepada badan amal Armenia Fund yang berbasis di Amerika Serikat. Kemudian dana tersebut akan dipergunakan untuk membantu kebutuhan dasar masyarakat di Artsakh dan daerah-daerah Armenia lainnya.
"Kami mungkin satu-satunya band rock yang menganggap pemerintah sebagai musuh, satu-satunya band rock yang berperang, jadi saya menulis lagu ini untuk meningkatkan moral pasukan kami dan Armenia di seluruh dunia," ujar sang vokalis sekaligus gitaris System of a Down, Daron Malakian, seperti dikutip dari Variety.
Dalam dua lagu baru itu, System of a Down kembali fokus ke masalah konflik yang sedang terjadi. Mereka berharap kedua lagu tersebut bisa mendorong penyelesaian konflik dan perang mengerikan yang kini terjadi di Armenia.
"Kami menyadari bahwa beberapa dari kalian lebih nyaman saat mendengarkan musik. Jadi mohon pertimbangkan untuk mengunduh lagu-lagu ini sebagai bentuk amal."
"Musik dan lirik akan berbicara dengan sendirinya. Kami ingin kalian berbicara untuk Artsakh," kata Daron.
Dalam pembuatan video musik kedua lagu tersebut mereka menggabungkan rekaman protes dan pertempuran di Artsakh yang belum lama terjadi. Kata basis System of a Down, Shavo Odadjian, ia dan rekan-rekannya ingin menunjukkan kekuatan persatuan orang-orang yang mempunyai cara pandang sama dengan mereka.
"Jadi kami mempertemukan orang-orang dari segala usia dan profesi yang percaya dan berjuang untuk tujuan yang sama," ujar Shavo.
Sejak berdiri tahun 1994, System of A Down telah merilis lima album studio. Album pertamanya, yang bertajuk “System of a Down” dirilis pada 1998.
Popularitas System of a Down semakin menanjak di panggung musik dunia setelah mereka merilis album "Toxicity" (2001); "Steal This Album!" (2002); "Mezmerize" (2005); dan "Hypnotize" (2005).
Tiga album mereka pernah merajai Billboard 200. Pada 2006, mereka meraih piala Grammy untuk kategory Best Hard Rock Performance.
Editor: Addi M Idhom