tirto.id - Di tengah kasus dugaan korupsi yang menyeret nama calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sylviana Murni, peran Partai Demokrat hadir melalui tim khusus yang telah dibentuk. Tujuan dibentuknya tim khusus tersebut tak lain adalah untuk memberikan pembelaan terhadap cawagub yang mereka usung. Ditemui di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, pada Selasa (30/1) sore tadi, Sylviana mengaku bersyukur dengan bantuan dari Partai Demokrat.
"Saya mengucapkan terima kasih sekali karena mereka sangat prihatin," ujar Sylvi kepada awak media.
Menanggapi permasalahan yang tengah membelitnya, sebagai warga negara yang baik Sylvi mengatakan ia sudah menjalankan proses sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Ia beranggapan masyarakat saat ini sudah cukup rasional melihat permasalahan yang ada, sehingga masyarakat tidak dengan mudah bisa dihasut isu-isu yang tidak masuk akal.
"Kadang saya berpikir seperti ini, justru hal-hal yang besar, sudah jelas, tapi malah tidak ada respon sama sekali. Namun ketika tidak bisa kita buktikan kebenarannya begitu cepatnya (tersebar)," ujar Sylvi.
Sylvi menegaskan tidak ingin ada kampanye hitam yang berpotensi memengaruhi elektabilitasnya dan cagub Agus Harimurti Yudhoyono, meskipun dirinya cukup yakin masyarakat tetap akan percaya pada dirinya dan Agus. "Saya tidak yakin ini bisa menurunkan elektabilitas, karena masyarakat sudah cukup cerdas. Insya Allah kita buktikan nanti, asal tidak ada kecurangan," ujarnya.
Sebelumnya pada 20 Januari lalu, Sylvia Murni telah dipanggil Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia (Bareskrim) mendatangi Kantor Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri, Gedung Ombudsman RI, Jakarta, untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi. Ia diperiksa untuk kasus dugaan tindak pidana korupsi pengelolaan Dana Bantuan Sosial Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Kwarda Gerakan Pramuka DKI Jakarta tahun anggaran 2014 dan 2015.
Berselang 10 hari setelahnya, yakni pada Senin (30/1) kemarin, Sylvi kembali dipanggil Bareskrim sebagai saksi terkait dugaan korupsi pembangunan Masjid Al Fauz, Jakarta Pusat.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Damianus Andreas