tirto.id - Mantan calon wakil gubernur DKI Jakarta Sylviana Murni belum menggunakan hak suaranya hari ini. Seorang pekerja yang keluar dari rumah Sylviana mengatakan majikannya itu belum bangun.
“Ibu? Masih tidur. Kalau bapak udah bangun,” katanya saat wartawan menanyakan keberadaan Sylviana, Rabu (19/4/2017).
Tidak ada penjelasan mengapa hingga pukul 09.17 WIB, Sylviana belum datang ke TPS. Padahal saat pilkada putaran pertama Sylvi termasuk pemilih yang datang awal ke TPS. Ketika itu dia datang sekitar pukul 07.15 WIB atau 15 menit setelah TPS dibuka.
“Gak tau ya kenapa, dulu sih paling gasik (semangat),” kata seorang petugas keamanan di TPS.
Sylviana terdaftar sebagai pemilih di TPS 103, Duren Sawit, Kelurahan Pondok Kelapa. Jumlah daftar pemilih tetap di TPS ini sebanyak 561 jiwa. Dengan pembagian laki-laki 288 jiwa dan perempuan 273 jiwa.
Tirto mencoba mewawancarai sejumlah warga mengenai kegiatan Sylviana usai tersingkir dari Pilkada DKI Jakarta. Seorang warga bernama Bambang mengatakan saat masih menjadi calon wakil gubernur Sylviana kerap menggelar pengajian rutin di malam Jumat. Namun aktivitas itu kini sudah tidak dilakukan.
Sebagai tetangga Bambang menilai Sylviana sosok yang jarang bersosialisasi dengan warga. Dia baru mulai aktif menyapa warga saat menjadi calon wakil gubernur. Namun Bambang juga memahami lingkungan tempat Sylviana tinggal berada di kompleks perumahan yang memang warganya bersifat individualis.
Seorang warga lain yang bernama Siska mengaku tidak terlalu akrab mengenal Sylviana. Seperti halnya Bambang, Siska mengatakan warga kompleks memang jarang saling bersosialisasi. “Ya kita mah sibuk sama kerjaan. Urusan masing-masing,” katanya.
Hingga berita ini dikirim yakni pukul 09.32 WIB, belum ada tanda-tanda Sylviana akan keluar rumah. Sekadar informasi, TPS 103 berada di Kelurahan Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Dalam pemilihan Pilkada DKI Jakarta putaran pertama pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni hanya memperoleh 88 suara. Kalah jauh dibandingkan suara Ahok-Djarot yang mencapai 248 suara dan Anies-Sandi yang mencapai 150 suara.
Penulis: Jay Akbar
Editor: Maya Saputri