tirto.id - Calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menanggapi pemeriksaan Sylvianq Murni
Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dittipikor) Bareskrim Polri. AHY yakin pilihan masyarakat tidak akan terpengaruh oleh pemeriksaan tersebut. "Saya kira, sekarang masyarakat kita sudah cerdas. Jadi mereka sudah tahu mana yang dibuat-buat dengan yang jujur," kata AHY kepada tirto, di bilangan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, Senin sore (30/1).
AHY merasa heran dengan rangkaian pemeriksaan yang dialami Sylvi menjelang hari pencoblosan 15 Februari 2017. Namun begitu, AHY mengaku sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk tetap menjaga elektabilitasnya di masyarakat. "Kami sudah menyiapkan strategi tertentu seperti meningkatkan kampanye lebih masif dan ekstensif," ujarnya.
Selain berbicara politik, AHY juga menyinggung ketersediaan lahan makan di Jakarta yang semakin sempit. Dia berjanji akan mencari solusi agar warga tidak kesulitan mencari tanah makam. "Saya mendapat pertanyaan dari Pak Rohali, warga sekitar, tentang sempitnya lahan makam. Tentu hal ini akan kami pelajari lebih lanjut supaya ke depan lahan makam bisa tersedia lagi," katanya.
Pagi ini Sylviana diperiksa Dittipikor Bareskrim Polri di Gedung Ombudsman, Kuningan, Jakarta Selatan. Pemeriksaan Sylvi terkait dugaan penyelewengan dana pembangunan Masjid Al Fauz di kantor Walikota, Jakarta Pusat pada 2012 dan dugaan korupsi dana bantuan sosial Pemprov DKI Jakarta kepada Kwarda Pramuka Jakarta pada 2014-2015.
Sylvi sebelumnya tak menampik pengajuan anggaran pembangunan Masjid Al-Fauz dilakukan di masa kepemimpinannya sebagai Wali Kota Jakarta Pusat. Namun ia mengaku tidak terlibat langsung dalam proses pembangunan masjid tersebut. Alasannya ketika masjid Al-Fauz dibangun pada tahun 2010, Sylviana tengah mengikuti pendidikan Lemhanas yakni pada 26 Januari-29 September 2010
Penulis: Arya Adikristya
Editor: Jay Akbar