tirto.id - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019 Susi Pudjiastuti merespons klaim menteri Edhy Prabowo yang membenarkan ekspor benih lobster karena keterbatasan infrastruktur budidaya. Susi menilai Edhy melupakan sesuatu yang penting bahwa ekosistem laut adalah infrastruktur yang diperlukan lobster berkembang.
“Infrastruktur yang dibutuhkan lobster untuk beranak pinak dan besar adalah terumbu karang, pasir, laut bersih,” ucap Susi dalam akun Twitternya @susipudjiastuti, Senin (16/12/2019).
Susi bilang yang harus dilakukan pemerintah adalah menjaga lingkungan, alih-alih menjadikan kerusakannya sebagai alasan untuk membenarkan ekspor benih lobster. Susi yakin selama terumbu karang dan pasir lautan bisa dijaga, maka lobster termasuk hewan laut lain seperti ikan bisa berkembang-biak.
“Makanya kita harus jaga terumbu karang dan jangan dijual juga. Terumbu karang dan pasir itu adalah rumah, jalan dan pelabuhannya lobster dan juga ikan-ikan,” ucap Susi.
Jawaban Susi ini menjadi kelanjutan dari perdebatan pro-kontra ekspor benih lobster yang belakangan diwacanakan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo. Sebelumnya Edhy pernah beralasan ekspor lobster diperlukan untuk menambah penerimaan negara baik pajak maupun pungutan ekspor.
Lalu pada Senin (16/12/2019), Edhy kembali mengeluarkan alasan baru bahwa ia sebenarnya ingin lobster bisa dibudidayakan. Hanya saja infrastrukturnya tidak siap.
Ia sendiri menyatakan akan menggandeng kementerian terkait seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menyelesaikan masalah ini.
Ia bahkan memiliki wacana untuk menyamakan kebijakan ekspor lobster dengan nikel. Maksudnya, ia berencana memberi kuota ekspor lobster selama pengusaha mau membangun fasilitas budidaya atau penangkaran mirip seperti persetujuan ekspor nikel yang bergantung pada progress pembangunan smelter.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan