tirto.id - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan Indonesia akan segera mengekspor beras pada tahun 2020. Mentan menjelaskan kalau Indonesia memiliki cadangan beras yang cukup dalam beberapa bulan ke depan sehingga kelebihannya dapat dijual ke luar negeri.
“Kita panen raya nanti Maret-April 2020 dan kemungkinan kita produksi di atas 5-7 juta ton dan kemungkinan kebutuhan kita 2,4 juta ton,” ucap SYL kepada wartawan usai Rilis Data Luas Lahan Baku Sawah 2019 KSA Padi 2019 dan Softlaunching AWR di Kementerian Pertanian, Selasa (4/3/2020).
Mentan mengatakan, dengan hitung-hitungan tersebut, maka bisa dikatakan Indonesia mengalami surplus pasokan beras. Dengan demikian, katanya, pemerintah dapat melakukan ekspor sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
“Dalam satu bulan kita angkut kurang lebih kita surplus dan perintah ekspor dari Presiden bisa dilaksanakan,” ucap Mentan.
Ketika ditanya kapan ekspor beras ini akan dilakukan, SYL tidak menjawab dengan tegas. Ia hanya menjawab,”insya Allah kita ekspor beras pada saatnya, kita sedang mempersiapkan itu.”
Lalu ketika wartawan melemparkan pertanyaan lain terkait negara mana saja yang akan menjadi sasaran ekspor, Mentan lagi-lagi tak menjawab tegas. Ia berkata, “Banyak banget. Semua tempat.”
Namun, Mentan menyebut Cina sebagai salah satu negara tujuan, karena negara dengan penduduk terbesar di dunia itu pasti membutuhkan pasokan beras. “Kita termasuk ke Cina,” jelas SYL.
Menariknya, keputusan ekspor beras ini dilakukan SYL tatkala capaian surplus beras Indonesia sedang menurun. Dari surplus 4,37 juta ton di 2018, turun menjadi 1,53 juta ton pada 2019.
Turunnya surplus ini merupakan imbas dari turunnya produksi beras tahun 2019 yang hanya menyentuh 31,31 juta ton dari 2018 yang menyentuh 33,94 juta ton. Menurut Badan Pusat Statistik selama tahun 2019 terjadi cuaca ekstrem seperti hujan deras beserta banjir dan kemarau panjang.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti