tirto.id - Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin mengomentari surat Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengkritik kampanye akbar Prabowo-Sandi di Gelora Bung Karno (GBK) tidak inklusif. Dengan adanya koreksi dari SBY terhadap kampanye akbar tersebut, Ma'ruf menyimpulkan, partai koalisi Prabowo-Sandi tidak solid.
"Ya berarti ada koreksi itu internal mereka lah. Berarti mereka sendiri tidak solid di dalam mengemas acara nasional," ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia non-aktif itu di kawasan Senayan, Senin (8/4/2019).
Seharusnya, kata Ma'ruf, partai koalisi perlu membuat kesepakatan terlebih dahulu sebelum menggelar acara sebesar kampanye akbar.
"Kan harus ada kesepakatan. Kalau ada protes kan ada ketidaksepahaman," pungkasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan menyatakan, alasan SBY membuat surat tersebut agar kampanye akbar di GBK tidak eksklusif hanya untuk kelompok tertentu. Tetapi, benar-benar berjalan secara inklusif agar acara tersebut dapat terbuka kepada semua kelompok. Agar bersama-sama dapat mendukung capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi.
"Pesannya itu agar soal-soal kebangsaan kita, soal-soal kita ke depan tetap [inklusif]. Karena ini Pilpres mengutamakan persatuan kita semua. Karena itu kami menyampaikan pesan kepada pasangan 02 [Prabowo-Sandi] apa yang disampaikan oleh Pak SBY kepada kami dan sudah kami sampaikan," terangnya.
Namun, Hinca bersyukur saran SBY melalui suratnya itu sudah dilaksanakan dengan baik oleh Prabowo. Oleh karena itu, lanjut Hinca, tidak ada yang salah dari pesan yang disampaikannya itu. Karena semua berjalan dengan lancar dan baik-baik saja.
"Ketika beliau [SBY] menyampaikan pesannya langsung disampaikan, bahwa dan menjawab kemungkinan-kemungkinan yang harus diluruskan. Dan sikap Pak Prabowo tentang apa yang harus disampaikan ke depan," tuturnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Alexander Haryanto