Menuju konten utama

Suporter Timnas Tewas, Polisi Klaim Sudah Ikuti Prosedur

Polisi melakukan olah TKP usai tewasnya seorang suporter di pertandingan timnas Indonesia lawan Fiji di Stadion Patriot, Bekasi, Sabtu (2/9/2017).

Suporter Timnas Tewas, Polisi Klaim Sudah Ikuti Prosedur
Ribuan suporter Indonesia menyaksikan laga persahabatan timnas sepakbola U-22 Indonesia melawan Myanmar di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (21/3). ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya.

tirto.id - Kepolisian Resor Bekasi Kota telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait pelemparan kembang api saat pertandingan sepak bola antara Timnas Indonesia melawan Fiji. Adapun proses tersebut dilakukan di Stadion Patriot, Bekasi pada Sabtu (2/9/2017) malam hingga Minggu (3/9/2017) pagi tadi.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Metro Bekasi Kota Komisaris Erna Ruswing membeberkan bahwa kepolisian menemukan barang bukti yang berupa bagian dari penembak kembang api tersebut.

“Ditemukan cashing kembang api dan pengaman suar tembak di tribun selatan. Sementara di tribun timur, ditemukan adanya pipa roket kembang api,” ungkap Erna saat dihubungi Tirto via telepon pada Minggu malam.

Menurut Erna, kepolisian saat ini masih mendalami kasus yang menewaskan seorang suporter Timnas yang bernama Catur Juliantono tersebut.

“Kami masih terus melakukan koordinasi dengan PSSI, dan juga sedang menunggu hasil rekaman tayangan saat kejadian,” ucap Erna.

Lebih lanjut, Erna tidak menampik apabila insiden terjadi karena ulah suporter yang menyusupkan kembang api tersebut ke area pertandingan. “Kemungkinan iya, karena kan barang buktinya saja ditemukan di tempat suporter,” kata Erna lagi.

Adapun saat disinggung mengenai pengamanan yang dilakukan saat perhelatan berlangsung, Erna menegaskan bahwa kepolisian telah berlaku sesuai prosedur operasi standar. “Untuk pengamanan bahkan kita menyiapkan 2.000 personel lebih,” tutur Erna.

Kepada Tirto, Erna pun menjelaskan bahwa keamanan dibuat tiga lapis, dan di setiap pintu masuk telah disiapkan anggota yang berjaga.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destriati sempat mengatakan bahwa terjadinya peristiwa ini seharusnya membuat koordinasi antara PSSI, panitia penyelenggara, dan pihak kepolisian jadi lebih solid.

Untuk itu, Ratu berharap selanjutnya akan ada regulasi yang bersifat jauh lebih ketat dari segi keamanan.

“Kita akan bahas dengan kepolisian. Undang-Undangnya tidak bisa datang dari kami, karena kami hanya sebatas peraturan pada area sepak bolanya. Jadi ini salah satu bentuk sinergi yang akan kita lakukan,” ucap Ratu di Klender, Jakarta Timur, tadi siang.

Masih dalam kesempatan yang sama, Ratu pun menyatakan keseriusannya dalam mengusut tuntas kasus kecelakaan ini.

“Siapa pelakunya, kita masih belum tahu orangnya. Masih ada beberapa yang terduga, tapi kita belum tahu orangnya. Kita usut minggu ini. Ketika sudah ditemukan, tentunya dia tidak bisa lolos begitu saja,” ungkap Ratu.

Baca juga artikel terkait TIMNAS INDONESIA atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Olahraga
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Maya Saputri