Menuju konten utama

Supernova Ecosystem Hadirkan Pendanaan untuk UMKM Hijau RI

Supernova Ecosystem akan mendanai 120 UMKM hijau, menyelamatkan 700 ribu hektare lahan dan menyerap 13.000 lapangan kerja bagi masyarakat adat

Supernova Ecosystem Hadirkan Pendanaan untuk UMKM Hijau RI
Diskusi Media-Inovasi Pendanaan Hijau Supernova Ecosystem.

tirto.id - Supernova Ecosystem menginisiasi alternatif pendanaan hijau untuk mendukung pengembangan bisnis UMKM berkelanjutan di Indonesia. Pada 20230, program tersebut menargetkan untuk membantu setidaknya 120 unit UMKM yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan pelestarian hutan.

Tidak hanya itu, program ini juga diperkirakan akan menyerap 7 juta ton CO2, menyelamatkan 700 ribu hektar hutan, dan menciptakan 13.000 lapangan kerja bagi masyarakat adat.

"Sebagai katalis pendanaan bisnis berkelanjutan, Supernova Ecosystem berperan untuk mempertemukan (matchmaking) pemilik usaha, pemodal, dan pemerintah." ungkap Inez Stefanie, Equator Capital Partner Supernova Ecosystem.

Lebih lanjut, dalam jangka pendek, Supernova Ecosystem akan merestorasi lahan seluas 35.000 hektare yang akan menguntungkan 3.500 petani hutan, petani ikan, dan petani perkebunan, dengan fokus pada komoditas seperti tengkawang, nilam, dan ikan gabus. Inez menambahkan ada tujuh komoditas utama lainnya yang juga akan dikembangkan, seperti coklat, kelapa, dan jambu mete, terutama di wilayah Timur Indonesia.

Dalam upaya mencapai target tersebut, kolaborasi multipihak menjadi kunci, menurut Inez. Supernova Ecosystem terus bekerja sama dengan mitra seperti Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) dan Koalisi Ekonomi Membumi (KEM), serta lembaga multipihak lainnya.

"“Kami menginisiasi konsep dan kerangka kerja Value Chain Collaboration Canvas (VC3) untuk mendorong dan memfasilitasi kolaborasi berkelanjutan antar pelaku ekosistem dengan fokus pada sektor agroforestri dan komoditas, imbuhnya.

Terdapat dua kelompok kerja. Melalui Konstelasi Accelerator, program memberikan pendampingan kepada UMKM Hijau. Sementara itu, Equatora Capital memimpin dalam penggalangan dana.

Tantangan UMKM Hijau

Inez menekankan bahwa Supernova Ecosystem bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang adil dan merata serta menjawab tantangan lingkungan. Namun, ada tantangan yang harus diatasi, seperti yang diungkapkan oleh Dr. Mubariq Ahmad, Ahli Ekonomi dan Lingkungan, dalam sesi diskusi.

"“Tantangan pertama, untuk mengembangkan UMKM Hijau dari segi penyedia dana, yaitu belum banyaknya pendanaan dari pemerintah yang berfokus untuk pengembangan UMKM Hijau dan terbatasnya ketersediaan fasilitas investasi berdampak untuk pemilik usaha," kata Mubariq.

Namun, Mubariq optimis tentang potensi Indonesia dalam mengembangkan bisnis berkelanjutan. Dia menyoroti kontribusi UMKM terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) negara dan melihat potensi besar jika model bisnis dapat beralih ke arah berkelanjutan.

Untuk mengatasi tantangan ini, Dr. Mahpud Sujai, seorang praktisi kebijakan keuangan berkelanjutan, menyoroti pentingnya regulasi seperti Taksonomi Hijau Berkelanjutan Indonesia (TKBI) dalam mendukung pengembangan bisnis berkelanjutan.

TKBI akan melindungi implementasi penerapan keuangan berkelanjutan, termasuk pembiayaan terhadap transisi menuju pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” jelasnya.

Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, lembaga finansial, dan UMKM hijau seperti yang terlihat melalui Supernova Ecosystem, LTKL, dan KEM, menawarkan harapan bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.

Baca juga artikel terkait TIRTOECO atau tulisan lainnya dari Tim Media Service

Penulis: Tim Media Service