Menuju konten utama

Super Blue Moon Terjadi Berapa Tahun Sekali, Asal Usul, Faktanya

Peristiwa blue moon terlihat mulai jam berapa di Indonesia dan apakah bulan akan berwarna biru serta penjelasan lengkapnya.

Super Blue Moon Terjadi Berapa Tahun Sekali, Asal Usul, Faktanya
Fenomena "Blue Moon" terlihat dari Desa Kismoyoso, Ngemplak, Boyolali, JawaTengah, Minggu (22/8/2021). Fenomena Blue moon atau bulan biru adalah bulan purnama ketiga dari salah satu musim astronomis yang di dalamnya terjadi empat kali bulan purnama. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/foc.

tirto.id - Super Blue Moon atau Bulan Biru Super dikategorikan sebagai fenomena langit langka. Super Blue Moon dapat terlihat pada 30 – 31 Agustus 2023 di seluruh dunia.

Bulan Agustus 2023 dibuka dan ditutup oleh dua fenomena Supermoon. Pada awal bulan tepatnya Selasa, 1 Agustus 2023, fenomena Supermoon yang pertama terjadi adalah Sturgeon Moon.

Melansir Antara News, Super Blue Moon terjadi ketiga bulan purnama kedua terjadi dalam satu bulan. Ini terjadi saat jarak bulan dan bumi mencapai titik terdekat.

Mengutip Science Focus, Blue Moon terjadi kira-kira sekali setiap dua atau tiga tahun, Blue Moon terakhir terjadi pada 31 Oktober 2020.

Kapan Bule Moon 2023 Terlihat di Indonesia?

Merujuk keterangan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), fenomena langit Blue Moon dapat dilihat di sejumlah wilayah Indonesia pada Kamis malam, 31 Agustus 2023. Berikut ini adalah perkiraan waktu terlihatnya Blue Moon di tiga wilayah waktu Indonesia:

Kamis, 31 Agustus 2023: Pukul 20.35 WIB

Kamis, 31 Agustus 2023: Pukul 21.35 WIT

Kamis, 31 Agustus 2023: Pukul 22.35 WITA

Apa Itu Super Blue Moon dan Faktanya?

Budaya di seluruh dunia, termasuk penduduk asli Amerika, telah memberikan nama untuk masing-masing bulan purnama, dengan masing-masing biasanya terjadi pada bulan itu sendiri. Sebagai contoh, Wolf Moon nama bulan purnama yang terjadi pada bulan Januari.

Menurut Royal Museum Greenwich, siklus fase Bulan berlangsung sekitar satu bulan, dan ada 12 bulan dalam setahun, sehingga biasanya akan ada 12 bulan purnama setiap tahunnya.

Namun, fase Bulan sebenarnya membutuhkan waktu 29,5 hari, yang berarti total 354 hari untuk 12 siklus penuh. Jumlah ini kurang dari 365/366 hari dalam satu tahun kalender.

Oleh karena itu, kira-kira setiap dua setengah tahun, bulan purnama ke-13 akan terlihat. Bulan purnama tambahan ini tidak sesuai dengan skema penamaan normal sehingga disebut sebagai 'Blue Moon'.

Apakah Blue Moon Berwarna Biru?

Blue Moon tidak berwarna biru seperti namanya. Blue Moon tetap memiliki warna yang sama dengan bulan purnama lainnya kecuali dalam dua kasus yang jarang terjadi.

Saat gerhana bulan, bulan bisa berubah menjadi merah darah, diterangi oleh cahaya yang dibelokkan oleh atmosfer Bumi ke permukaan bulan. Lantaran gerhana bulan hanya terjadi saat bulan purnama, dan bulan biru adalah salah satu jenis bulan purnama, maka jarang sekali bulan biru berwarna merah.

Dalam kondisi yang sangat langka, bulan bisa tampak berwarna biru, tapi dalam kasus ini, warna tersebut merupakan warna yang ditambahkan pada bulan dengan melihatnya melalui kabut partikel debu di atmosfer kita, mungkin akibat letusan gunung berapi yang baru saja terjadi. Dalam kasus ini, dari luar angkasa, bulan akan tampak berwarna abu-abu seperti biasanya.

Baca juga artikel terkait BLUE MOON atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari