Menuju konten utama

Sumarsono akan Jelaskan Tambahan Dana MRT HI-Ancol ke DPRD

Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono akan menjelaskan ke DPRD terkait dana tambahan biaya MRT (Mass Rapid Transit) yang membengkak karena perubahan jalur dari Bundaran HI-Ancol.

Sumarsono akan Jelaskan Tambahan Dana MRT HI-Ancol ke DPRD
Foto Soni Sumasrsono. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

tirto.id - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono akan menjelaskan ke DPRD terkait dana tambahan biaya MRT (Mass Rapid Transit) yang membengkak karena perubahan jalur dari Bundaran HI-Ancol.

Sebelumnya, kepala Bappeda DKI Jakarta Tuty Kusumawati membeberkan jika dana perubahan desain MRT pembangunan fase kedua menjadi sekitar 38 trilliun.

"Ini butuh pemahaman bersama saja. Kalau ke Kampung Bandan itu kan depo-nya gak bisa di sana. Ini persoalan, karena itu diperpanjang ke Ancol Timur, posisinya tersedia lahan dan kemudian memungkinkan untuk deponya," ujar dia di Balaikota, Rabu (8/3/2017).

Meski demikian, Soni mengaku menghargai pendapat DPRD. Ia pun mengakui, bahwa sebelumnya, desain pembangunan MRT fase II hanya dari Bundaran HI sampai dengan Kampung Bandan. Namun, lanjut Soni, atas arahan Presiden Jokowi saat kunjungan beberapa waktu lalu, solusinya yakni pembangunan dilanjutkan hingga Ancol Timur.

"Tapi prinsip perpanjangan (jalur) itu ada maksud dan tujuannya. Pendapat DPRD dulu yang kita clear-kan. Soal teknis kita bicarakan lebih lanjut," tambahnya.

Sebelumnya, saat rapat antara Pemprov DKI dengan DPRD DKI Jakarta, Wakil Ketua DPRD Muhammad Taufik menyatakan akan membuat Pansus. Ia mempertanyakan dasar perubahan design pembangunan MRT fase kedua yang sebelumnya hanya dari Bundaran HI ke Kampung Bandan, kemudian dirubah menjadi Bundaran HI hingga Ancol Timur.

"Karena ini kan merubah desain. Pertanyaannya kan sederhana, dulu bagaimana bikin desainnya? Masa sembarang. Tiba-tiba dari Kampung Bandan terus diperpanjang lagi ke Ancol Timur. Dengan alasan Kampung Bandan nggak ada lahan. Ini kan menurut saya alasan yang tidak rasional," ucap dia, Selasa (7/3/2017).

Ketika membuat kajian, lanjut Taufik, yang dibutuhkan lahan Kampung Bandan pasti termasuk dalam kajian. Menurut dia, uang tambahan hingga triliunan tersebut bukan angka yang kecil sementara APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) yang harus menanggung.

"Kita akan lakukan kajian itu. Tadi kan ada beberapa fakta dari HI ke Kampung Bandan itu, jauhnya cuma sedikit kira-kira. Pansus ini dari semua fraksi," tambahnya.

Taufik mengatakan, minggu ini sudah harus selesai pansusnya. Pembentukan Pansus ini, lanjut Taufik, harus melalui mekanisme pembuatan surat kepada fraksi. Kemudian, lanjut dia, terakhir mengirimkan nama-nama. "Itu ada hitungannya, proposional dan jumlah kursi masing-masing," tambahnya.

Baca juga artikel terkait PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN MRT JAKARTA atau tulisan lainnya dari Chusnul Chotimah

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Chusnul Chotimah
Penulis: Chusnul Chotimah
Editor: Maya Saputri