tirto.id - Pasangan Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie resmi mendaftar dalam Pilkada Jawa Barat (Jabar) 2024. Usai mendaftar, pasangan Syaikhu-Imam mengaku sudah punya beragam strategi dan program unggulan untuk memikat pemilih demi memenangkan Pilkada Jabar.
Salah satu fokus utama yang ditawarkan dalam berkampanye adalah membangun sinergi yang kuat antara tiga partai pengusung, yaitu PKS, NasDem, dan PPP. Mantan Wakil Wali Kota Bekasi ini menegaskan, mereka akan merumuskan strategi bersama dalam memenangkan Pilkada Jawa Barat.
"Di antara partai koalisi ini, kami akan merumuskan secara mendalam pada kesempatan ke depan, sehingga tiga partai pengusung ini akan betul-betul bisa sinergis satu sama lain," ujar Bakal Calon Gubernur Jawa Barat, Ahmad Syaikhu, di Jawa Barat, Kamis (29/8/2024).
Syaikhu memastikan, sinergi ketiga partai tidak hanya pada kerja sama politik, melainkan juga implementasi program-program yang dirancang untuk kesejahteraan masyarakat Jawa Barat. Ilham mengatakan, ada tiga program utama yang akan menjadi fokus kampanyenya.
"Buat saya, kita harus menitikberatkan pada tiga hal. Pertama, kita harus menciptakan sebanyak mungkin lapangan pekerjaan, itu sangat penting. Kedua, kita harus juga membuat pendidikan yang bisa diakses dengan baik, baik akademis maupun vokasi, agar rakyat kita bisa bekerja dengan lebih baik dan mendapatkan pekerjaan yang layak. Ketiga, kita harus mendukung UMKM karena UMKM adalah penyedia dari 90 persen lapangan pekerjaan di negeri ini," papar Ilham.
Ilham menambahkan, upaya menciptakan lapangan pekerjaan akan menjadi prioritas utama karena banyak pekerja di Jawa Barat terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Kita lihat banyak saudara-saudara kita yang terkena PHK, itu harus kita hentikan. Bahkan, kita harus menciptakan banyak lapangan pekerjaan baru bagi mereka, supaya mereka punya masa depan yang cerah," lanjutnya.
Syaikhu pun siap menghadapi pasangan yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM), Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan. Ia menyinggung perolehan suara saat maju di Pilkada Jawa Barat 2018 lalu dengan berhasil memperoleh suara lebih banyak daripada Dedi.
"Saya mengikuti kontestasi Pilkada ini untuk kedua kalinya di Jawa Barat, saya kira itu biasa, menang atau belum ditentukan menang," ujarnya.
Perlu diketahui, Syaikhu sudah pernah berkontestasi di Pilkada Jawa Barat pada 2018 lalu. Dalam Pilkada Jawa Barat 2018, Syaikhu maju bersama kader Partai Gerindra, Sudrajat.
Sudrajat-Syaikhu memang kalah dari pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum dalam Pilkada Jabar 2018. Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum, meraih kemenangan dengan perolehan 7.226.254 suara, atau sekitar 32,88 persen. Sementara itu, Sudrajat-Syaikhu berada di peringkat kedua dengan mengumpulkan 6.317.465 suara atau 28,74 persen. Sementara itu, Dedi Mulyadi maju bersama Deddy Mizwar hanya mengantongi 5.663.198 suara, atau sekitar 25,77 persen.
Syaikhu memilih enggan menjawab saat dikonfirmasi soal kehadiran pasangan kaget lantaran PDIP dan PKB belum menentukan kandidat di Pilkada Jawa Barat.
Syaikhu menambahkan, mereka juga akan berupaya untuk meminimalisir potensi kecurangan Pilkada Jawa Barat 2024. Syaikhu menegaskan, seluruh elemen bangsa harus bersatu untuk mengawal proses pemilu yang lebih demokratis dan bermartabat. Syaikhu memaparkan tiga langkah utama yang telah disiapkan untuk menjaga integritas pemilu.
"Pertama, kami memperkuat kehadiran para saksi di setiap TPS. Kedua, secara sistem kami menyiapkan agar hasil yang diperoleh para saksi itu segera terkoneksi dengan yang namanya National Data Center. Ketiga, kami juga memperkuat tim hukum sehingga bisa mengadvokasi berbagai permasalahan sejak dini," tegasnya.
Dengan strategi yang telah dirancang dan program-program yang terfokus pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan kualitas pendidikan, serta pemberdayaan UMKM, pasangan Syaikhu-Ilham optimis dapat meraih dukungan luas dari masyarakat Jawa Barat.
Penulis: Dini Putri Rahmayanti
Editor: Andrian Pratama Taher