tirto.id - Badan Kepegawaian Negara (BKN) menjadwalkan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 dilaksanakan mulai 26 Oktober 2018. Dalam SKD, peserta harus mengerjakan 100 soal yang terdiri dari soal Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) 35 soal, Tes Intelegensia Umum (TIU) 30 soal, dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP) 35 soal.
Menurut founder bimbingan belajar Edufio Yogyakarta Amhar Maulana Arifin, TIU merupakan tes yang menurut beberapa peserta CPNS paling sulit. Oleh karena itu, ia memberikan beberapa kiat untuk mengerjakan seleksi CPNS. Tips ini juga ia bagikan dalam kelas khusus bimbingan CPNS yang dibukanya.
- Dahulukan soal yang dianggap mudah dan yakin dengan jawabannya, jika belum yakin di skip terlebih dahulu lanjut ke soal selanjutnya.
- Dahulukan soal-soal yang bisa dijawab dengan cepat dibandingkan soal-soal yang lumayan panjang dan membutuhkan waktu untuk membaca & mencerna lebih lama.
- Perhatikan dengan jelas setiap petunjuk dan arahan ketika tes, jangan sampai karena kurang memperhatikan arahan atau masalah teknis merugikan peserta.
Ia pun menyarankan peserta tes untuk memperbanyak latihan soal, latihan simulasi tes, dan pemantapan materi. Persiapan matang bisa dilakukan jauh-jauh hari dan disarankan paling lambat 2-3 bulan sebelum tes.
"Idealnya 5 bulan tergantung kondisi skill akademik terkini. Tentunya dengan persiapan sangat matang, akan meningkatkan kemungkinan untuk lulus. Karena tes CPNS sangat penting, maka perlu persiapan sangat matang," kata Amhar.
Ia pun mengakui, jumlah peserta bimbingan di lembaganya meningkat setiap tahun. Tahun ini ada 34 siswa yang mengambil kelas khusus seleksi CPNS dengan sistem privat. Menurutnya, peningkatan ini disebabkan kesadaran peserta semakin meningkat tentang pentingnya persiapan sebelum tes.
Seperti tahun lalu, pelaksanaan SKD CPNS tahun 2018 ini menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT), dan kelulusan menggunakan nilai ambang batas (passing grade).
Nilai SKD memiliki bobot 40 persen, sementara Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) bobotnya 60 persen. Setiap peserta SKD, harus mengerjakan soal yang terdiri dari soal TWK, TIU, dan TKP.TWK dimaksudkan untuk menilai penguasaan pengetahuan dan kemampuan mengimplementasikan nasionalisme, integritas, bela negara, pilar negara, bahasa Indonesia, Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.Sedangkan TIU, dimaksudkan untuk menilai intelegensia peserta seleksi, yaitu kemampuan verbal atau kemampuan menyampaikan informasi secara lisan maupun tulisan. Selain itu, kemampuan numerik, atau kemampuan melakukan operasi perhitungan angka dan melihat hubungan di antara angka-angka.
Kelompok soal ketiga adalah Tes Karakteristik Pribadi (TKP). Soal-soal dalam kelompok soal ini mencakup hal-hal terkait dengan pelayanan publik, sosial budaya, teknologi informasi dan komunikasi, profesionalisme, jejaring kerja, integritas diri, semangat berprestasi.
Selain itu, kreativitas dan inovasi, orientasi pada pelayanan, orang lain, kemampuan beradaptasi, kemampuan mengendalikan diri, bekerja mandiri dan tuntas. Juga kemauan dan kemampuan belajar berkelanjutan, bekerja sama dalam kelompok, serta kemampuan menggerakkan dan mengkoordinasi orang lain.
Editor: Dipna Videlia Putsanra