tirto.id - Stimulasi otak mendalam bisa membantu para petugas kesehatan untuk mengobati kecemasan anoreksia parah dan juga mengurangi depresi. Stimulasi otak yang menanamkan elektroda ke dalam otak bisa membantu mendorong kenaikan berat badan
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal The Lancet Psychiarty ini melibatkan 16 wanita dengan anoreksia parah antara usia 21 sampai dengan 57 tahun. Semua peserta memiliki anoreksia selama rata-rata hampir dua dekade dan telah mencoba pengobatan lainnya, namun tidak berhasil. Beberapa wanita bahkan menghadapi kematian dini karena anoreksia mereka.
Penelitian memperlihatkan penempatan elektroda di daerah tertentu dalam otak mereka yang berkaitan dengan anoreksia. Setelah beberapa bulan, beberapa wanita mengatakan depresi dan kecemasan mereka telah berkurang dan dalam setahun sudah banyak wanita yang berat badannya bertambah dengan indeks massa tubuh peserta meningkat dari 13,8 menjadi 17,3.
Dr. Nir Lipsman, seorang ahli bedah saraf di Sunnybrook Health Sciences Center mengatakan pada BBC, “Saat ini tidak ada pengobatan yang efektif untuk orang dengan yang mengidap kecemasan anoreksia dalam jangka waktu lama.”
“Pekerjaan kami, yang dibangun pada percobaan sebelumnya, adalah salah satu strategi berbasis otak pertama yang telah terbukti untuk membantu penderita anoreksia kronis. Harapan saya adalah melalui penelitian ini kami juga memvalidasi gagasan bahwa anoreksia adalah penyakit yang berbasis otak, bukan kepribadian atau pilihan gaya hidup,” seperti dilansir dari laman International Business Times pada Senin (27/2/2017).
Gangguan makan seperti kecemasan anoreksia dan bulimia cenderung lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria, dan meningkat selama masa remaja atau awal masa dewasa. Stimulasi otak sendiri saat ini digunakan untuk mengobati gejala penyakit Parkinson.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari