tirto.id - Asam lambung merupakan gangguan yang paling sering dialami namun kebanyakan orang tak terlalu serius menanggapi penyakit ini. Padahal, di tingkat tertentu, asam lambung bisa menyebabkan gangguan pencernaan, komplikasi masalah kesehatan, hingga kematian.
Asam lambung yang punya nama gastroesophageal reflux disease (GERD) dalam bahasa Inggris, sederhananya adalah masalah atau gangguan pencernaan.
Secara etimologi, gastroesophageal berarti perut dan esophagus. Sementara reflux berarti mengalir bolak-balik. Sehingga WebMD mengartikan GERD sebagai gangguan yang membuat isi perut masuk naik ke esophagus.
Penelitian menemukan, gaya hidup, merokok, dan konsumsi makanan jadi faktor pemicu munculnya asam lambung. Selain menyebabkan kanker, gangguan paru-paru, kemandulan, dan marabahaya lainnya.Sementara dari departemen makanan, cokelat, daun mint, gorengan, makanan berlemak, kopi, dan minuman beralkohol bisa memicu mulas dan naiknya asam lambung.
Berta Yolanda Selviana, dalam penelitiannya berjudul Effect of Coffe and Stress with Incidence of Gastristis, mengatakan stres yang berlebihan dapat memicu lambung untuk mengeluarkan asam lambung secara berlebihan, reaksi ini dapat mengganggu aktivitas lambung bahkan dapat memicu kebocoran lambung.
Gejala paling awam yang terjadi pada penderita asam lambung adalah mulas, yang ditandai dengan rasa terbakar di dada dan rasa asam di mulut.
WebMD menyarankan, mengurangi porsi makan juga dapat mengontrol gejala asam lambung. Makan dua hingga tiga jam sebelum tidur dapat mengurangi asam di dalam perut.
Bagi Anda yang sudah terkena penyakit ini, mengatur pola makan jadi rumus yang wajib. Kelebihan berat badan juga punya efek langsung pada penderita asam lambung. Jadi, jangan menunggu asam lambung datang dan menghinggapi diri Anda.
Editor: Yulaika Ramadhani